Maaf. Tuhan. Maaf.
Kesempurnaan itu memang tidak pernah ada. Hidup yang sempurna adalah mustahil. Memang hanya butuh melihat untuk menjadi pribadi yang lebih bersyukur. Selama ini aku menutup mata, tidak belajar dari lingkunganku.
Aku tersadar bahwa dengan aku memforsir diri sendiri, tidak bersyukur, dan tidak pernah melihat orang lain justu mempresenetasikan bahwa kesempurnaan yang tidak pernah ada itu sangat jauh dari hidupku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!