Mohon tunggu...
Eti Handayani
Eti Handayani Mohon Tunggu... Perawat - Perawat

saya sangat menyukai bidang kesehatan dan keluarga

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

rewang dalam perspektif indigenous : sebuah kajian tentang solidaritas sosial dan kearifian lokal

19 Desember 2024   08:07 Diperbarui: 18 Desember 2024   22:17 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

rewang dalam perspektif psikologi indigenous: sebuah kajian tentang solidaritas sosial dan kearifan lokal

Rewang merupakan tradisi gotong royong atau kerja bakti yang sering ditemui dalam berbagai komunitas adat di Indonesia, terutama di pedesaan. Kegiatan ini melibatkan masyarakat yang saling bekerja sama tanpa imbalan uang, namun dengan tujuan untuk membantu satu sama lain dalam menjalankan suatu kegiatan, seperti pernikahan, khitanan, atau acara adat lainnya. Dalam konteks psikologi, rewang dapat dianalisis melalui perspektif psikologi indigenous, yang menekankan pentingnya nilai-nilai sosial, kearifan lokal, dan hubungan antar individu dalam masyarakat tradisional.

1. Psikologi Indigenous dan Konteks Sosial Budaya

Psikologi indigenous merujuk pada pendekatan psikologi yang memperhatikan nilai-nilai, norma, dan praktik-praktik sosial yang ada dalam masyarakat lokal. Pendekatan ini menekankan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana individu berinteraksi dengan lingkungannya, terutama dalam konteks budaya dan sosial yang khas. Dalam hal ini, rewang bisa dipandang sebagai praktik sosial yang mencerminkan hubungan interpersonal yang kuat dan berlandaskan pada kearifan lokal, di mana solidaritas dan kebersamaan menjadi landasan utama.

2. Solidaritas Sosial dan Kepedulian dalam Tradisi Rewang

Dalam perspektif psikologi, solidaritas sosial adalah konsep yang menunjukkan bagaimana individu berperan dalam menjaga kesejahteraan bersama dalam masyarakat. Rewang, sebagai salah satu manifestasi solidaritas sosial, mengajarkan nilai pentingnya saling membantu tanpa pamrih. Kegiatan ini memperkuat hubungan antar individu, yang tidak hanya membantu dalam bentuk fisik, tetapi juga mempererat ikatan emosional dan memperkokoh rasa persatuan.

Menurut teori psikologi sosial, dukungan sosial yang diberikan dalam bentuk bantuan praktis dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis, mengurangi stres, dan memperbaiki kualitas hidup individu. Dalam hal ini, rewang tidak hanya berfungsi sebagai aktivitas sosial, tetapi juga sebagai mekanisme untuk menjaga kesehatan mental dalam komunitas.

3. Kearifan Lokal dan Identitas Komunitas

Rewang juga mencerminkan kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat adat. Dalam psikologi indigenous, kearifan lokal merupakan salah satu aspek yang sangat dihargai karena ia tidak hanya berhubungan dengan cara-cara hidup tradisional, tetapi juga dengan cara pandang masyarakat terhadap kehidupan. Rewang, dalam hal ini, menjadi media untuk menjaga identitas komunitas serta melestarikan tradisi dan nilai-nilai yang ada.

Dalam masyarakat yang menerapkan rewang, adanya rasa keterikatan dengan komunitas dapat memberikan rasa aman dan diterima. Hal ini dapat dilihat dalam perspektif psikologi hubungan, di mana rasa diterima dalam kelompok atau komunitas menjadi kebutuhan psikologis dasar bagi setiap individu. Melalui rewang, individu tidak hanya bekerja bersama, tetapi juga merasakan kebermaknaan dalam hidup mereka melalui kontribusi terhadap kesejahteraan bersama.

4. Peran Keluarga dan Pembelajaran Sosial dalam Rewang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun