Mohon tunggu...
Esy Lorina Saijan
Esy Lorina Saijan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca, Nonton.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sikap Hidup dalam Pandangan Etika Kristen

3 April 2024   13:21 Diperbarui: 3 April 2024   13:21 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Etika deskriptif

Etika deskriptif menggambarkan perilaku moral dalam arti luas, seperti kebiasaan, asumsi tentang benar dan salah, serta perilaku yang dapat diterima atau tidak dapat diterima. Etika deskriptif mempertimbangkan moralitas individu tertentu dan budaya tertentu, seperti dalam  periode sejarah. Etika deskriptif hanya menggambarkan dan tidak memberikan penilaian. Misalnya, ia menggambarkan adat geleng kepala yang lazim dilakukan di masyarakat, yang disebutnya sebagai "primer", dan hal ini tidak berarti bahwa adat tersebut dapat ditolak namun tidak harus ditolak, melainkan dapat diterima secara 

moral. mengklaim tidak. Atau contoh lain: Etika deskriptif dapat mengkaji nilai-nilai moral Uni Soviet, misalnya Uni Soviet sangat mendakwahkan aborsi, namun sangat ketat terhadap hal-hal lain, misalnya pornografi. Mereka yang mempelajari isu ini ingin memahami perilaku moral  Uni Soviet, namun mereka tidak ingin mengkategorikan aborsi atau pornografi sebagai isu moral. Etika deskriptif saat ini dipraktikkan dalam ilmu-ilmu sosial seperti antropologi budaya, psikologi, sosiologi,  dan sejarah. Studi terkenal tentang perkembangan kesadaran moral dalam kehidupan manusia dilakukan oleh psikolog Swiss Jean Piaget (1896-1980) dan psikolog Amerika.

B .Etika normatif 

Etika normatif adalah bagian terpenting dari etika dan merupakan area dimana perdebatan paling menarik mengenai masalah moral terjadi. Daripada bertindak sebagai pengamat netral, seperti dalam etika deskriptif, para ahli berpartisipasi dengan mengungkapkan penilaian tentang perilaku manusia. Ia tidak lagi menggambarkan kebiasaan pengayauan yang ada pada kebudayaan-kebudayaan sebelumnya, namun menolak kebiasaan tersebut karena dianggap bertentangan dengan martabat manusia. Ia tidak lagi membatasi diri pada fungsi sosial prostitusi, menolaknya sebagai institusi yang bertentangan dengan martabat perempuan, meski dalam praktiknya tidak bisa serta merta dihapuskan. Evaluasi didasarkan pada kriteria. "Martabat manusia harus dihormati" adalah contohnya

Etika normatif dapat dibedakan menjadi etika umum dan etika khusus.

1) Etika umum berkaitan dengan topik-topik umum seperti: Apa itu norma etika? Kalau norma etika itu banyak, bagaimana keterkaitannya satu sama lain? Mengapa norma moral mengikat kita? Apa itu nilai, Mora Apa istimewanya nilai? Apa hubungan antara tanggung jawab manusia dan kebebasan? Dapatkah dibuktikan bahwa manusia benar-benar bebas? Apa yang dimaksud dengan "hak" dan "kewajiban" dan bagaimana hubungannya satu sama lain? Syarat-syarat apa yang harus dipenuhi agar sesuatu dapat dianggap demikian? Topik-topik seperti ini merupakan pokok bahasan etika umum riset.

2) Etika khusus

Upaya untuk menerapkan prinsip-prinsip etika umum pada bidang perilaku manusia yang spesifik. Dengan menggunakan terminologi yang biasa digunakan dalam konteks logika, kita juga dapat mengatakan bahwa dalam etika khusus, premis normatif dihubungkan dengan premis faktual untuk sampai pada  kesimpulan etis yang juga bersifat normatif. Etika khusus mempunyai tradisi panjang dalam sejarah filsafat moral. Saat ini, tradisi ini terus berlanjut, sering kali  dengan  nama baru: "etika terapan". Buku ini menjelaskan ciri-ciri  etika terapan dalam pemikiran moral kontemporer. 

.C. Metaetika

Cara lain  untuk menerapkan etika sebagai ilmu dalam praktik adalah metaetika. Awalan meta- (asal Yunani) berarti "di luar" atau "di luar". Istilah ini diciptakan untuk menunjukkan bahwa ini bukan tentang moralitas secara langsung, melainkan apa yang kita katakan dalam bidang moralitas. Metaetika tampaknya beroperasi pada tingkat yang lebih tinggi daripada perilaku etis, yaitu pada tingkat "bahasa etis", yaitu bahasa yang digunakan dalam ranah moral. Metaetika juga dapat dikatakan mengkaji logika spesifik dari deskripsi etika.Etika merupakan kumpulan nilai yang berkenaan dengan   akhlaq manusia; nilai ini  mengenai  benar dan salah, sehingga  golongan atau masyarakat dapat belajar mengenai nilai etika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun