Mohon tunggu...
Esti Maryanti Ipaenim
Esti Maryanti Ipaenim Mohon Tunggu... Jurnalis - Broadcaster, seorang ibu bekerja yang suka baca, nulis dan ngonten

Menulis gaya hidup dan humaniora dengan topik favorit; buku, literasi, seputar neurosains dan pelatihan kognitif, serta parenting.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Mendeteksi Emosi dan Menemukan Solusinya dengan AI

10 Agustus 2019   16:07 Diperbarui: 11 Agustus 2019   13:35 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image : neurosciencenews.com dan UTD

Kecerdasan buatan Mindcurrent menggunakan pendekatan pengumpulan dan analisis data biometrik moment-to-moment. Ini tentunya memiliki banyak potensi untuk dimanfaatkan lebih jauh dalam penelitian ilmu saraf kognitif dan menawarkan aplikasi yang inovatif untuk AI sehingga dapat meningkatkan suasana hati dan kesejahteraan pengguna.

UTD mengatakan penelitian ini melacak bagaimana peserta menyesuaikan emosi mereka dengan menggunakan video pendek yang dipersonalisasi atas saran dari algoritma aplikasi. Kemudian akan ada silang input pengguna dengan lokasi dan data aktivitas mereka untuk mencari tahu faktor-faktor apa yang mungkin telah berkontribusi pada keadaan emosi positif dan negatif yang mereka alami.

Selama lebih dari satu dekade, para psikolog, terapis, dan peneliti telah berusaha mengumpulkan cukup data untuk menentukan apa yang memicu perubahan emosional.

Saya yakin teknologi dan ilmu data yang menjadi senjata industri 4.0 akan membantu memajukan penelitian untuk lebih memahami faktor-faktor yang mendasari keadaan emosi dan pola perilaku manusia.

Iseng Mencoba Aplikasi Mindcurrent

Setelah membaca artikel tentang penelitian UTD, saya langsung mencari aplikasi Mindcurrent di Play Store. Awalnya agak ragu, tapi naluri kepo saya memang tidak bisa dibendung kalau berurusan dengan ilmu pengetahuan.

Hasil pelacakan, saya terdeteksi sedang rileks saat pertama kali mencoba. Kemudian kedua kalinya saya terdeteksi excited, dan ketiga kalinya terdekteksi sedang fokus. 

Saya rasa ketiga hasil deteksi itu lumayan relevan. Di kali pertama, saya memang dengan santai asal mencoba, lalu kedua kalinya saya menjadi bersemangat karena aplikasi ini benar-benar berfungsi, kali ketiga saya jadi fokus meneliti semua fitur yang ada di aplikasi tersebut.

Hasil percobaan penggunaan aplikasi Mindcurent. (dokpri)
Hasil percobaan penggunaan aplikasi Mindcurent. (dokpri)

Meskipun hanya mengamati sesaat, dan itupun tidak maksimal (saya tentu tidak menggunakan Apple Watch hehe) karena memang saya bukan ahli penilai aplikasi android, tapi setidaknya saya membuktikan bahwa penelitian itu memang membawa hasil yang seperti mereka klaim berpotensi membawa manfaat besar. 

Saya juga takjub karena ada informasi mengenai ajakan untuk peduli dan rujukan apabila mendengar ada yang akan bunuh diri. Emosi yang berujung stress tentunya berakibat fatal  pada kesehatan jiwa dan pemerintah di sana benar-benar bekerja keras untuk menekan tingkat bunuh diri di Amerika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun