Stress tentu saja dampak langsung yang diterima korban. Karena ada komentar negatif, perkataan yang merendahkan dan selalu mempersalahkan orang lain sering diperdengarkan. Apalagi bila perilaku toxic dilakukan berulang-ulang. Energi habis sebab saat ini semua energi terkuras karena memikirkan perkataan toxic. Bad mood, insecure, bahkan emosi yang tak terkontrol akan meledak, bisa terjadi.
3. Kinerja dan efektivitas akan menurun bila terus bergaul dengan orang toxic
4. Ide-ide akan sirna bersama toxicer dan Masa depan akan hancur bila menerima utuh perkataan orang toxic
5. Merusak Komunitas
Kinerja orang toxic memang ditujukan untuk mempengaruhi, melukai perasaan dan merusak pikiran orang lain. Bila orang toxic ada dalam sebuah komunitas maka perilaku toxic bisa menular dan menghambat kebersamaan yang pada akhirnya menghancurkan komunitas.
Â
Kesimpulannya,Â
Maka sangat tepat, bila Luhut (LBP) memberikan nasihat kepada Prabowo tentang "Jangan Membawa orang toxic dalam pemerintahanmu kelak" Bila melihat pemaparan tentang Orang toxic dan dampak buruknya.
Karena itu, untuk meminimalisir orang toxic mulailah dari diri sendiri untuk selalu mengapresiasi pekerjaan orang lain dan bila memang ada yang kurang tepat atau menyimpang sampaikan dengan tujuan konstruktif. Apalagi bila semua dikaitkan demi kemajuan bangsa Indonesia.
Kita memang memerlukan  orang-orang yang kritis dalam menyikapi kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak tapi bukan "orang toxic"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H