Mohon tunggu...
Aryanto Universitas Timor
Aryanto Universitas Timor Mohon Tunggu... Mahasiswa - Suara mahasiswa

Tidak ada hari esok untuk mereka yang pesimis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bagaimana Seharusnya Manusia Itu Berpikir?

5 Oktober 2024   11:21 Diperbarui: 5 Oktober 2024   11:21 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu sumber utama tekanan hidup adalah kecenderungan kita untuk mengukur diri dari kaca mata orang lain. Bagaimana orang melihat kita sering kali menjadi cermin yang kita gunakan untuk menilai nilai diri kita sendiri. Namun, ini adalah sumber stres yang konstan, karena kita tidak akan pernah bisa mengontrol persepsi orang lain dengan sepenuh hati.

Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa kita tidak didefinisikan oleh pandangan eksternal. Nilai diri kita ditentukan oleh bagaimana kita memilih menjalani hidup.

Pandangan ini menyatakan bahwa seseorang harus lebih mementingkan apa yang dianggap penting daripada apa yang dilakukan orang lain, atau bahkan apa yang mungkin dipikirkan orang lain. Melepaskan kebutuhan seseorang untuk disukai atau dihargai oleh orang lain akan memungkinkan seseorang untuk hidup lebih bebas dan tenteram tanpa terbebani oleh harapan orang lain.


Kemauan sebagai Sumber Kekuatan

"Tidak ada kecepatan dalam belajar yang bisa mengalahkan tekad untuk terus maju."

Proses belajar dan berkembang, dijalani oleh setiap orang dengan kecepatannya masing-masing. Meski begitu, ini tidak penting, seberapa cepat kita mencapai sesuatu atau tidak; justru yang terpenting adalah seberapa besar niat kita untuk terus maju. Banyak orang yang merasa stres karena merasa ketinggalan dari yang lain, tetapi dengan fokus pada niat, proses belajar dapat dilihat sebagai perjalanan yang harus dinikmati, bukan balapan yang harus dimenangkan.

Tekad kuat akan membantu kita bertahan menghadapi kesulitan, dan hal ini secara logika membuat kita lebih tangguh secara mental. Dengan memiliki tekad, kita tidak lagi terjebak dalam perbandingan dengan orang lain melainkan lebih fokus pada kemajuan dan usaha kita sendiri.

Mencari Keseimbangan antara Pekerjaan dan Kebahagiaan

"Pekerjaan tidak harus menjadi sumber penderitaan, dan ada banyak cara untuk menyenangkan orang tua tanpa mengorbankan kebahagiaan pribadi."

Bagi banyak orang, selain pekerjaan menjadi sumber tekanan dan penderitaan. Tuntutan untuk memenuhi harapan atasan atau keluarga sering kali membuat kita merasa terjebak dalam siklus yang melelahkan. Namun, pekerjaan tidak harus selalu menjadi beban. Ada banyak cara untuk memenuhi tanggung jawab tanpa mengorbankan kebahagiaan pribadi. Kita bisa mencari pekerjaan yang sesuai dengan passion, atau setidaknya menemukan makna dalam pekerjaan yang kita lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun