" Cerewet." Ujar Lik Kemin singkat.
" Kamu mencuri." suara itu lebih tegas.
Lik Kemin menghela nafas. Menarik kailnya, dan berbenah mau pulang. Tapi di belakang Lik Kemin satu sosok hitam besar mengerikan.
" Kamu mencuri." kata sosok itu dengan suara menggelegar.
Lik Kemin tercekat, mau bicara tapi terbata, " K k k k ka  mmmu  ssssiiiiaaapa?"
" Aku rasa bersalahmu. hehehehe." kata sosok itu sambil terkekeh dan ngguling-ngguling di tanah.
Lik Kemin berlari terbirit-birit, tapi sosok hitam seram itu terus mengikutinya. Hingga Lik Kemin bertemu dengan Mas Parto bersama anaknya. Anaknya mas Parto lanngsung menunjuk Lik Kemin,
" Dia yang ngambil lumutku, pak" kata anak mas Parto mantap.
Tanpa pikir panjang, Lik Kemin dibogem sama mas Parto. Lik Kemin diam saja. Mas Parto heran, kok Lik Kemin tak menangkis atau melawan. Lik Kemin menoleh, dan ajaib, sosok hitam itu mengecil,
"Ayo pukul aku lagi." kata Lik Kemin mempersilahkan mas Parto.
Mas Parto malah tak mau mukul. Tapi anaknya yang menggajul Lik Kemin dengan kakinya. Lik Kemin menoleh, Sosok seram itu semakin kecil lagi, hingga akhirnya lenyap dalam sekejap.