Mohon tunggu...
Evi Siregar
Evi Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen-peneliti

Bekerja di sebuah universitas negeri di Mexico City.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Quito, Ekuador, dan Garis Khatulistiwa

8 September 2019   01:42 Diperbarui: 8 September 2019   17:59 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya, dalam sidang Majelis Konstituante Riobamba yang diselenggarakan pada tanggal 14 Agustus 1830 dibuatlah Piagam Dasar untuk menetapkan bahwa wilayah Azuay, Guayaquil dan Quito telah bersatu dan membentuk sebuah negara yang independen bernama Republik Ekuador (beberapa wilayah menolak dan mereka memilih masuk ke wilayah Kolombia).

Alun-alun kota Quito. Dokpri
Alun-alun kota Quito. Dokpri
Kembali pada pertanyaan semula: mengapa Ekuador? Raul Guerrero pernah membuat sebuah catatan yang cukup menarik tentang hal ini.

Dikatakan bahwa ketika Simon Bolivar berhasil membentuk Gran Colombia, Quito-Guayaquil menjadi Departamento del Sur, yang dibagi lagi menjadi tiga bagian: Azuay di bagian selatan, Guayaquil di bagian pesisir, dan di bagian tengah-utara (yang merujuk pada Quito) diberi nama Wilayah Ekuador. Mengapa? Karena wilayah itu dilintasi garis ekuador (khatulistiwa). Demikian Simon Bolivar pernah memberikan jawaban.

Menurut kamus Diccionario de Autoridades tahun 1731, kata equador atau equator merujuk pada lingkaran maksimum pada bola langit yang memiliki jarak yang sama dari masing-masing kutub. Ketika matahari tepat berada pada garis itu, siang dan malam menjadi sama. Arti lain dari ekuator adalah kesamaan, kesetaraan, atau keseimbangan.

Merujuk pada catatan Raul Guerrero, pemberian nama "Ekuador" untuk wilayah Quito bermula di Paris, ketika terjadi perdebatan sengit mengenai bentuk bumi. Itu sebabnya dikirim dua ekspedisi seperti yang diceritakan di atas.

Setelah La Condamine kembali dari ekspedisi ke Quito, dia membuat tulisan di sebuah jurnal. Di dalam tulisan itu dia mengganti nama Quito dengan sebutan "Wilayah Ekuador".

Imej tentang budaya masyarakat Ekuador. Dokpri
Imej tentang budaya masyarakat Ekuador. Dokpri
Raul Guerrero berpendapat bahwa ekspedisi geodesi orang-orang Prancis di Quito memiliki arti yang sangat mendalam bagi masyarakat Ekuador. Mereka sangat bangga atas ekspedisi tersebut, karena Pedro Vicente Maldonado ikut serta mengukir sejarah dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

Siapa Pedro Vicente Maldonado? Dia seorang ilmuwan yang lahir di Riobamba, Ekuador. Dia teman dan menjadi pemandu La Condamine dalam ekspedisi geodesi itu. Selama mengikuti ekspedisi tersebut, Pedro Vicente Maldonado banyak belajar dari La Condamine, dan berhasil membuat peta ilmiah pertama tanah kelahirannya.

Kelihatannya rasa bangga itu begitu dalam dan turut menjadi bagian dari semangat kemerdekaan yang berkobar, serta ingin memberikan warna yang kuat kepada republik baru yang lahir pada tahun 1830 itu.

Mexico City, 7 September 2019

Alun-alun kota Quito. Dokpri
Alun-alun kota Quito. Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun