Mohon tunggu...
Evi Siregar
Evi Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen-peneliti

Bekerja di sebuah universitas negeri di Mexico City.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mengapa Bunga-bunga di Giethoorn Tumbuh Begitu Sempurna?

4 September 2019   10:57 Diperbarui: 8 September 2019   04:26 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa Belanda bisa melakukan inovasi-inovasi penting dalam bidang pertanian? Tak heran mereka dapat melakukannya karena universitas di sana menghasilkan ahli-ahli botanik kaliber dunia.

Kalau kita periksa kembali catatan sejarah tentang ahli-ahli botanik dunia, sebagian besar dari mereka berkebangsaan Belanda.

Di antara ahli-ahli botanik terpenting, ada Emanuel Sweert (yang juga seorang pelukis) yang hidup ketika tanaman baru dari seluruh dunia diperkenalkan ke Eropa melalui kapal Belanda, Inggris, dan Prancis, dan berhasil membuat panduan stok tanaman untuk Pameran Frankfurt pada tahun 1612. 

Ada Frans Kiggelaer, yang juga apoteker dan kurator taman Simon van Beaumont di Leiden, yang pada tahun 1690 menerbitkan katalog tanaman dari taman tersebut. 

Ada Frederik Ruysch, yang juga ahli anatomi. Ada Friedrich August Ferdinand Christian Went dan anaknya, Frits Warmolt Went, yang mempelajari hormon tanaman, khususnya mengenai peran auksin dalam fototropisme.

Ada Charles Ludwig de Blume atau Karl Ludwig von Blume, yang dilahirkan di Braunschweig (Jerman), tetapi belajar di Universitas Leiden, dan menghabiskan banyak waktunya dengan bekerja di Hindia Belanda. Dia mendalami studi tumbuh-tumbuhan Asia Selatan dan Asia Tenggara, terutama Jawa.

Selain Charles Ludwig de Blume yang mempelajari flora di Hindia Belanda, ada juga Friedrich Anton Wilhelm Miquel dan Caspar Georg Carl Reinwardt yang bahkan diangkat menjadi pengusung berdirinya Kebun Raya Bogor.

Ada Frederik Hendrik Endert yang pernah bekerja di Hindia Belanda. Ia ke Indonesia pada tahun 1915 dan pada tahun 1918 ia bekerja di Pusat Penelitian Pertanaman di Bogor; dari tahun 1925 sampai tahun 1948 ia sempat melakukan ekspedisi ke Kalimantan dan Sulawesi.

Ada Benedictus Hubertus Danser, yang dikenal sebagai ahli taksonomi. Danser menerbitkan revisi lengkap dari genus Nepenthes dan mengenali 65 spesies yang ditulis dalam The Nepenthaceae of the Netherlands Indies.

Di antara para ahli botanik Belanda, mungkin yang perlu digarisbawahi adalah Andre Joseph Guillaume Henri Kostermans, karena ia juga keturunan Indonesia.

Ia dilahirkan di Purworejo, dan menempuh pendidikan di Universitas Utrecht, lalu ia menghabiskan waktu dengan melakukan penelitian dan mempelajari tanaman di Asia Tenggara dan menetap Bogor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun