Mohon tunggu...
Said Mustafa Husin
Said Mustafa Husin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Wanita Muda Paetongtarn Shinawatra Jadi Perdana Menteri Thailand Menggeser Srettha Thavisin

18 Agustus 2024   21:33 Diperbarui: 18 Agustus 2024   23:52 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra (FOTO Pheu Thai Party/Handout via REUTERS)

Kudeta yang dijuluki Kudeta Senyap itu memperkuat posisi Jenderal Besar Phibunsongkhram sebagai penguasa pemerintahan Thailand. Phibunsongkhram adalah salah satu dari "Four Musketteers" 1932.

Phibunsongkhram terus berkuasa ketika pemilihan parlementer tahun 1957 menimbulkan protes massa di Bangkok. Raja Bhumibol tidak senang. Jenderal Besar Sarit Thanarat akhirnya melancarkan kudeta, membuka jalan kepada Pote Sarasin, mantan Menteri Luar Negeri sebagai PM Thailand ke-9.

Pote yang berlatar non-militer dari kalangan independen hanya bertahan 102 hari. Pada 1958, Sarit yang masih menjadi pemimpin militer tertinggi Thailand mengudeta Pote. Sarit berkuasa lima tahun dan setelah meninggal digantikan oleh Jenderal Thanom Kittikachorn memimpin Thailand sekaligus menandai era baru pemerintahan otoriter.

Thanom sebelumnya adalah Wakil Perdana Menteri yang merangkap menjadi Menteri Pertahanan di era Pote. Thanom meneruskan dasar-dasar kebijakan yang sudah dibuat Sarit: nasionalisme, anti-komunisme, dan membuka diri terhadap pergaulan global.

Kendati sering terjadi kudeta, namun hebatnya Thailand tidak pernah mengalami masa-masa penajahan seperti negara-negara di Asia. Thailand tumbuh dan berkembang dengan akar budayanya. Lihat saja kuil Wat Prha Kaew, kuil Wat Pho, Kuil Wat Arun sebagi simbol kebudayaan Thailand dan banyak lagi masih terawat baik sampai hari ini (said mustafa husin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun