Paetongtarn disahkan Raja Thailand, Vajiralonglkorn sebagai perdana menteri, Minggu 18 Agustus atau  dua hari setelah proses pemilihan di DPR, Jumat 16 Agustus. Pengesahan Raja Vajiralongkorn ini dibacakan Sekretaris DPR Apat Sukhanand dalam sebuah acara di Bangkok Â
Pendapat para analis di Thailand seperti dilansir CNA Paetongtarn akan menemukan banyak tantangan dalam menjalankan pemerintahan. Alasannya Paetongtarn sebelumnya tidak pernah menjabat dalam pemerintahan, Apalagi kini ekonomi Thai sedang terpuruk dan popularitas Partai Pheu Thai tengah merosot
Disebutkan Partai Pheu Thai kini tengah mendapatkan sorotan tajam dari masyarak. Pasalnya salah satu program andalan Pheu Thai belum terealisasi seperti memberikan bantuan uang tunai kepada rakyat dalam bentuk dompet digital senilai 500 miliar baht atau US$ 14,46 miliar atau Rp 226,5 triliun atau tepatnya Rp226.505.000.000.000
Paetongtarn 37 tahun, adalah perdana menteri termuda sepanjang sejarah monarki konstitusional di Thailand. Itu pula sebabnya para analis berpendapat bahwa parlemen yang telah mengangkat anggota ketiga dari klan yang berpengaruh ini berpotensi memecah belah orang-orang di kalangan jabatan tertinggi di Thailand.
Dalam pemilihan di parlemen, Paetongtarn mendapatkan dukungan suara melewati ambang batas yang disyaratkan sebesar 51 persen suara. Kendati begitu Paetongtarn diyakini akan menghadapi tantangan dan ujian berat. Pasalnya dua hari sebelum pemilihan, Mahkamah Konstitusi kerajaan memecat Srettha Thavisin sebagai perdana menteri
Srettha Thavisin dipecat atas persoalan yang sederhana saja. Thavisin dalam memilih orang-orang yang akan membantunya dalam menjalankan roda pemerintahan telah mengangkat seorang menteri kabinet yang pernah divonis 16 tahun penjara bersalah. Ini menjadi bahan perdebatan lalu berujung pada pemecatan Thavisin
Kasus pemecatan ini merupakan babak terbaru dalam pertikaian yang telah berlangsung lama di Thailand yakni pertikaian antara militer, kelompok pro-kerajaan, dan partai-partai populis yang terkait dengan ayah Paetongtarn, seorang taipan telekomunikasi dan mantan pemilik Manchester City.
Partai Pheu Thai akhirnya memilih Paetongtarn sebagai kandidat pengganti Srettha Thavisin. Proses ini berjalan mulus. Tak satu pun dari 10 partai lain dalam koalisi yang dipimpin Pheu Thai  mengajukan alternatif. Bahkan Bhumjaithai - partai terbesar ketiga di parlemen - mengatakan setuju dan ikut mendukung
Sekalipun dukungan untuk dirinya sudah terlihat sejak awal, namun Paetongtarn tidak hadir di parlemen saat pemilihan. Ia hanya memantau pemilihan dari Kantor Pusat Partai Pheu Thai. Setelah mendapatkan hasil pemilihan Paetongtarn makan siang di luar bersama teman separtainya Â
Foto makan siang itulah yang diunggah publik di instagram dengan judul "Makanan pertama setelah mendengarkan pemungutan suara". Komentar publik berseliweran di Instagram. Paetongtarn mengatakan ia merasa terhormat dan bahagian menjadi perdana menteri termuda di Thailand
Langkah Paetongtarn menuju kursi perdana menteri memang sering berjalan mulus. Dalam pemilihan umum Mei 2023, Partai Move Forward yang progresif memenangkan kursi terbanyak. Dalam kampanye partai ini berjanji untuk meninjau undang-undang lese-majeste yang ketat di negara Thailand