Mohon tunggu...
Said Mustafa Husin
Said Mustafa Husin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Willem de Kooning dan Gerakan Ekspresionisme Abstrak Amerika

29 Juli 2024   20:52 Diperbarui: 30 Juli 2024   17:20 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Willem de Kooning in His Studio | Antony di Gesu/Wikipedia

Untuk penekanan kaidah lukis ekspresionis dalam karyanya, pelukis ekspresionisme abstrak melakukan deformasi bentuk dan deformasi warna. Terkadang, tangan pelukis ekspresionisme abstrak bergerak bebas, seperti naluri pelukis itu sendiri.

Sampai saat ini, karya-karya ekspresionisme abstrak merajai pasar lelang dunia. Misalnya Number 17 A karya Jackson Pollock, Nafea faa Ipoipo karya Paul Gauguin, Violet, Green and Red karya Mark Rothko, bahkan Interchange karya de Kooning terjual dengan harga fantastis Rp 4,2 triliun

Hanya saja, nasib Willem de Kooning sama dengan pelukis ekpsresionisme abstrak lainnya. Karya-karya mereka terjual dengan harga fantastis tapi tidak sempat dinikmatinya. Sepanjang usia mereka hidup menderita.

De Kooning meninggal dunia pada 19 Maret 1997 di East Hampton, New York, Amerika Serikat. Sementara karya-karya de Kooning terjual dengan harga fantastis dimulai tahun 2006. Sangat menyedihkan (Said Mustafa Husin)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun