Mohon tunggu...
Esa Nurdania
Esa Nurdania Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Bahasa Prokem terhadap Bahasa Indonesia Saat Ini

19 Januari 2021   20:10 Diperbarui: 19 Januari 2021   20:16 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : pantau.com

Pada tahun 1990-an peggunaan bahasa prokem sangat terkenal di Jakarta. Dari yang awalnya bahasa ini digunakan di kalangan preman sebagai bahasa sandi dan dipakai oleh kalangan tertentu. Akhirnya bahasa prokem ini berkembang dan beralih fungsi menjadi bahasa gaul. Kalangan yang tertarik untuk menggunakan dan mempelajarai bahasa ini adalah para remaja yang suka melanggar peraturan atau istilahnya “bandel” . mereka menganggap bahwa bahasa tersebut superior untuk digunakan di kalangannya.

Bahasa prokem merupakan bahasa hasil kreativitas masyarakat. Karena dalam penciptaannya bahasa prokem diciptakan secara spontan dan memiliki rumus-rumus yang di luar masyarakat umum. Bahasa prokem merupakan ragam bahasa yang tidak memiliki struktur bahasa yang benar dan sifatnya tidak resmi. Bahasa ini bukan merupakan bahasa yang dimengerti oleh orang banyak dan tidak tertulis dalam kamus manapun. Bahasa prokem akhirnya dipelajri oleh orang di luar kalangan tertentu dan akhirnya menyebar luas sehingga menjadi poupuler. Bahasa prokem umumnya berkembang di masyarakat dan bentuknya pun berbeda sesuai dengan ke khasan daerah masing-masing. Dominasi dari etnis tertentu juga memepengaruhi ragam bahasa prokem.

Sekarang ini bahasa prokem tidak lagi digunakan oleh kelompok tertentu karena sekarang masyrakat luas juga sudah menggunakan bahas tersebut. Oleh karena itu bahasa prokem sifatnya tidak lagi rahasia.  

Kepopuleran bahasa prokem membuat masyarakat penasaran dan akhirnya mengulik bahasa tersebut dan secara  tidak sadar menjadi popular. Berawal dari bahasa yang kasar, bahasa prokem berkembang menjadi bahasa yang kasual dikalangan masyarakat. Masyarakat, terutama kalangan remaja lebih suka menggunakan bahasa prokem karena dianggap lebih santai.

Perkembangan zaman juga merupakan alasan bahasa prokem semakin popular. Masyarakat sekarang ini lebih suka dengan hal-hal yag berbau modern. Tidak ada orang yang bisa mengatur dalam perkembangan bahasa. Oleh karena itu masyarakat bisa dengan bebas menggunakan bahasa apapun yang diinginkannya.

Akibat dari penggunaan bahasa prokem ini adalah eksistensi bahasa Indonesia semakin dilupakan. Penyebabnya adalah banyak dari masyarakat yang merasa jika dalam percakapan sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia yang baku kesan yang ditimbulkan dalam percakapan tersebut adalah formal. Mereka juga menilai bahasa Indonesia yang baku juga kurang lazim untuk digunakan sehari-hari. Masyarakat cenderung menggunakan bahasa gaul kepada teman sebayanya atau orang-orang terdekat mereka. Banyak juga dari mereka  yang menggunakan ragam bahasa ini dalam rangka mencairkan suasana ketika sedang berkumpul dan menunjukan keakraban mereka.

Anak-anak di zaman sekarang lebih paham terhadap bahasa gaul dibandingkan bahasa Indonesia yang baik yang benar.  Keberadaan bahasa gaul ini membuat semakin lunturnya bahasa Indonesia di kalangan masyarakat. Oleh karena itu diperlukannya pembelajaran bahasa Indonesia untuk masyarakat agar mereka juga paham akan bahasa nasional negaranya.  Kenyaman dalam digunakan membuat bahasa gaul ini sangat suka digunakan. Namun, apabila kita lebih sering menggunakan bahasa gaul ini kita bisa saja mengalami kesulitan untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena ada keadaan-keadaan dan tempat-tempat yang mengharuskan kita untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar misalnya, di lingkungan kitaa kerja atau ketika kita sedang melakukan presentasi. Oleh karena itu kita juga harus membiasakan diri untuk menggunakan bahasa Indonesia sesekali dalam kehidupan sehari-hari.

Referensi 

Nababan. (1984). Tuntunan Penyusunan Bahasa Indonesia. Bandung : Sinar Baru.

Rahayu, Arum Putri. (2015). Menumbuhkan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dalam Pendidikan dan Pengajaran. Jurnal: Paradigma, volume 2, halaman 1-15. 

Sardiyah, Nurul (2019). Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia Mahasiswa UNS 2019. Halaman 4 – 13.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun