Mohon tunggu...
Eryani Kusuma Ningrum
Eryani Kusuma Ningrum Mohon Tunggu... Guru - Miss eR

Pengajar Sekolah Dasar... Suka jalan-jalan (travelling)... Suka berkhayal lalu ditulis... Suka menjepret apalagi dijepret... kejorabenderang.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rangkuman Koneksi Antar Materi Modul 3.1_Pengambilan Keputusan

13 Agustus 2024   09:12 Diperbarui: 13 Agustus 2024   15:36 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika dapat melatih ketajaman dan ketetapan dalam pengambilan keputusan, sehingga dapat dengan jelas membedakan antara dilema etika ataukah bujukan moral. Seorang pendidik ketika dihadapkan dengan kasus-kasus yang fokus terhadap masalah moral dan etika, baik secara sadar ataupun tidak akan terpengaruh oleh nilai-nilai yang dianutnya. Keputusan yang diambil akan semakin akurat dan menjadi keputusan yang dapat mengakomodir kebutuhan murid dan menciptakan kesalamatan dan kebahagian murid semua pihak berdasarkan nilai-nilai kebajikan yang dianutnya.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat oleh guru berkontribusi langsung pada terciptanya lingkungan belajar yang positif, kondusif, aman, dan nyaman. Keputusan yang dipertimbangkan dengan matang, seperti cara mengelola kelas, pendekatan disiplin, atau penyelesaian konflik, dapat mendorong rasa keadilan, saling menghormati, dan kerjasama di antara murid. Hal ini menciptakan suasana yang mendukung pembelajaran, di mana murid merasa aman untuk berekspresi, nyaman untuk belajar, dan terdorong untuk berkembang. Lingkungan seperti ini memaksimalkan potensi murid dan meningkatkan kualitas interaksi di dalam kelas.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan yang saya hadapai dalam pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika adalah resistensi terhadap perubahan, perbedaan pendapat dan tekanan dari berbagai pihak. perubahan paradigma dilingkungan kita bisa mempengaruhi bagaiman dilema etika dihadapi dan diatasi, dengan memerlukan pendekatan yang lebih fleksibel dan adaptif serta berpedoman pada 4 paradigma, 3 prinsip serta mengikuti 9 langkah pengambilan keputusan dapat meminimalkan perasaan tidak nyaman dan keputusan yang saya ambil dapat diterima oleh semua pihak.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengambilan keputusan yang tepat sangat berpengaruh terhadap pengajaran yang memerdekakan murid. Keputusan yang memperhatikan kebutuhan, minat, dan potensi unik setiap murid memungkinkan guru menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan memberdayakan, di mana murid merasa dihargai dan didorong untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya. Untuk memutuskan pembelajaran yang tepat bagi potensi murid yang berbeda-beda, guru perlu mengenali dan memahami kekuatan serta kebutuhan individu masing-masing murid. Ini bisa dilakukan melalui observasi, asesmen berkelanjutan, dan komunikasi terbuka dengan murid. Dengan informasi ini, guru dapat merancang strategi pembelajaran yang diferensiatif, menyediakan berbagai metode, materi, dan pendekatan yang disesuaikan dengan gaya belajar dan kemampuan murid. Keputusan ini mendorong murid untuk mencapai kemandirian dan kreativitas, sesuai dengan prinsip pendidikan yang memerdekakan, di mana setiap murid didorong untuk menemukan dan mengembangkan potensi terbaiknya.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara, yaitu kodrat alam dan kodrat zaman, seorang pemimpin pembelajaran harus melakukan pengambilan keputusan yang mengutamakan pengembangan potensi murid sesuai kebutuhan belajarnya. Pengembangan potensi murid sebaiknya juga dilakukan dengan memperhatikan perkembangan zaman. Keputusan yang diambil harus berdasarkan nilai-nilai kebajikan, berpihak pada murid, dan dapat dipertanggung jawabkan, serta memiliki dampak jangka panjang, akan membawa murid untuk mengembangkan potensinya dengan optimal. Murid yang dibelajarkan untuk terlatih mengambil keputusan akan menjadi pribadi yang mandiri, dapat melakukan pengambilan keputusan yang inovatif. Murid akan matang mengambil keputusan, penuh pertimbangan, dan cermat bagi kehidupannya. Pengambilan keputusan yang tepat sebagai pemimpin pembelajaran akan berpengaruh positif terhadap keberhasilan murid di masa depan.

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan yang dapat saya ambil jika mengaitkan dengan materi sebelumnya yaitu pengambilan keputusan sebaiknya mengacu pada: nilai kebjikan universal, bertanggung jawab, beorientasi pada murid, berpedoman pada filosofi Ki Hadjar Dewantara dengan patrap (Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun