Mohon tunggu...
Erwin Tanjung
Erwin Tanjung Mohon Tunggu... Guru - Pengamat sosial,pendidikan

- Alumni IKIP Medan 1991 - Penggiat Sosial -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Khutbah Idul Adha 1442H

19 Juli 2021   14:33 Diperbarui: 19 Juli 2021   14:41 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Allahu akbar...Allahu Akbar . Laila haillallahh. Allahu akbar Wa lillahilhamd

Jamaah shalat Id yang dirahmati Allah..kembali memanjatkan rasa puji syukur kita kepada Allah Swt yang telah memberikan berbagai nikmat berupa kesempatan, kesehatan, reseki, umur dan iman sehingga kita masih bisa berjumpa dengan hari raya umat Islam, yaitu hari raya Iduladha pada tahun 1442 H ini Meskipun dalam suasana  di tengah cobaan pandemi Covid-19 yang belum ada tanda-tanda selesai ini. Selanjutnya Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Besar Muhmmad Saw sebagai uswatun hasanah contoh yng sebaik-baik dalam rangka kita menjalankan aktivitas hidup sehari-hari khususnya tata cara beribadah kepada Allah Swt.

Allahu Akbar...Allahu Akbar...Wa Lillahilhamd.

Jamaah shalat  Id yang dirahmati. Saat ini negeri kita dan juga seluruh dunia lagi menghadapi musibah virus corona. Sudah hampir lebih kurang 2 tahun manusia dihantui wabah virus corona. Dan hari ini di negeri kita Indonesia belum juga menunjukkan penurunan jumlah yang terpapar virus corona ini.

Sebagai seorang muslim tentu kondisi pandemic covid19 merupakan salah satu bagian dari ujian atau cobaan yang diberikan Allah Swt bagi manusia.

Allah swt akan menguji manusia dengan berbagai cobaan hal ini diterangkan dalam al_Quran surat Al-Baqoroh ayat 155

155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

Demikian juga firman Allah Swt dalam Qs. Al-Anbiya ayat 35:

35. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. ( Qs. Al-Anbiya )

Allahu Akbar..Allahu akbar..La ila haillallah allahu akbar Wa lillahilhamd

Jamaah shalat Id yang dirahmati Allah..apa yang digambarkan Allah dalam ayat yang kita bacakan di atas saat ini kita rasakan. Ketakutan akan terkena virus corona senantiasa menghantui kita. Banyak orang terpapar terkena virus. Sampai saat di Indonesia menurut data pada tanggal 19 Juli 2021 sdh lebih 2.877.476 yang terpapar positif, dan yang telah sembuh sebanyak 2.261.658 orang dan yang meninggal sebanyak 73.582 orang. Saat ini dalam satu minggu terakhir pertambahan yang terpapar Covid19 rata-ta 40rb perhari, dan yang meninggal rata-rata 1000 orang perhari.

Belum lagi dampak ekonomi yang kita rasakan. Penggangguran terjadi ratusan ribu orang, daya jual dan beli masyarakat yang rendah, dan sebagainya membuat kondisi ekonomi kita semakin sulit. Hal ini jelas terlihat jumlah peserta qurban ini yang jauh menurun dibandingkan dari tahun kemarin.

Demikian juga pelaksanaan ibadah haji . Tahun ini adalah tahun yang kedua jamaah kita gagal berangkat ke Tanah Suci karena larangan dari pemerintah Arab Saudi.Pelaksanaan ibadah haji hanya untuk kalangan yang terbatas yang telah tinggal di Arab Saudi. Ratusan ribu calon jamaah haji kita yg telah merindukan baitullah bertahun-tahun menunggu harus ikhlas dan sabar menunda keinginannya     dan kerinduannya mengunjungi baitullah di Makkah. Insya Allah tahun depan kita doakan kembali normal seperti biasa.

Sebagai seorang yang beriman kita harus percaya bahwa cobaan ini adalah untuk menguji keimanan, Sejauh mana kesabaran kita, ketaatan, kepatuhan kepada Allah Swt. Dan yang terpenting jangan sampai kita berburuk kepada Allah Swt.

Kehidupan dunia ini dijadikan Allah sebagai perhiasan untuk menguji manusia,

Hal ini disampaikan Allah Swt dalam Qs. Al-Kahfi ayat 7

7. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.( Qs. Al-Kahfi )

Allahu Akbar..Allahu Akbar La Ilahaillallah Allahu Akbar Wa Lillahilhamd

Jamaah shalat Id yang dirahmati Allah.

Apa yang kita alami saat ini cobaan yang begitu berat sudah dialami oleh para nabi dan orang beriman sebelum kita. Mari kita melihat sejenak bagaimana ujian yang diterima oleh Nabi Ibrahim AS. Beliau harus meninggalkan anaknya Ismail yang masih bayi dan istrinya Hajar di lembah yang tandus .Ismail  Anaknya yang selama ini dirindukannya bertahun-tahun berdoa kepada Allah agar dikarunia seorang anak. Setiap saat beliau memanjatkan doa agar dikarunia seorang anak. Robbi Habli minansholihin. Orang tua mana yang tega meninggalkan anak yg masih bayi di negeri yang tidak ada penghuninya. Tetapi ketaatan kepada Allah lah Nabi Ibrahim melaksanakan hal tersebut.

Atau bagaimana perjuangan istrinya Hajar istri Nabi Ibrahim yang harus berjuang mempertahankan hidupnya di lembah yang tandus. Siti hajar harus berlari bolak balik di antara dua bukit yaitu safa dan marwa untuk untuk mencari air buat anaknya Ismail. Kasih sayang seorang Ibu yang diperlihatkan Hajar ini dengan berlari-lari antara bukit Safa dan marwa maka diabadikan dalam pelaksanaan ibadah yang disebut dengan Sa,I yaitu berlari-lari antara safa dan marwa sebanyak 7 kali.

Cobaan yang paling berat yang dirasakan oleh Nabi Ibrahim adalah ketika Allah memerintahkan beliau menyembelih putranya Ismail. Tentu ini sebuah ujian yang sangat berat. Sebagai seorang Nabi, sudah tentu perintah Allah ini harus dijalankan sebagai bagian dari ketaatan kepada Allah Swt. Tetapi bagaimana dengan putra kesayangannya Ismail.

Ketika hal ini disampaikan kepada kepada anaknya, Ismail lalu berkata

"Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (Qs.Ash-Shaafafat:102 )

Sudah tentu jawaban anaknya Ismail membuat dirinya tenang untuk menjalankan perintah Allah yang sungguh berat ini. Akhirnya ketaatan,kesabaran dan keikhlasan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail Allah menggantikan Ismail dengan seekor kibas untuk disembelih.

Apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim inilah akhirnya menjadi ibadah yang kita laksanakan pada tanggal 10 Zulhijjah dan hari-hari yaitu penyembelihan hewan qurban

Allahu Akbar...Allahu Akbar.. La Ila haillallah Wallahu Akbar Walillahilhamd

Jamaah shalat Id yang dirahmati Allah.

Berkaca dari kisah keluarga Nabi Ibrahim, maka dituntut kesabaran dan keikhlasan dalam menerima ujian dan cobaan dari Allah Swt, termasuk kondisi pandemik covid19 yang belum juga usai.

Terkait pandemik covid 19 ini kami ingin mengingatkan bahwa kondisi akan berlangsung lama. Malah ada yang menyampaikan bahwa virus corona sama seperti flu yang tidak akan ada akhirnya. Akan menjadi penyakit sampai akhir zaman. Oleh sebab itulah pemerintah mengkampanyekan Adaptasi Kehidupan baru yang diterjemahkan dari New Normal. Kebiasaan memakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak fisik dan protokol kesehatannya lainnya yang akan menjadi kebiasaan kita sehari-hari.

Demikian juga dengan kegiatan-kegiatan dakwah di berbagai pengajian banyak yang  dihentikan berbulan-bulan. Ke depan kegiatan dakwah kita seperti pengajian juga harus menyesuaikan dengan adaptasi kebiasaan baru sesuai dengan protokol kesehatan di masa pandemik.

Tantangan yang paling berat di masa pandemic ini adalah masalah pendidikan. Kami ingin ingatkan kepada kita semua bahwa pembelajaran secara online atau daring atau disebut juga pembelajaran jarak jauh akan berlangsung lama. Diperkirakan sampai akhir tahun ini pembelajaran akan dilaksanakan dari rumah. Oleh sebab itu peran keluarga khususnya orang tua harus serius menghadapi pembelajaran di masa pandemik ini. Orang tua harus benar-benar mengambil peranan untuk memantau pendidikan anak-anak. Jika ini tidak kita lakukan itu artinya kita sudah mengorbankan masa depan anak-anak kita.

Allahu Akbar..Allahu Akbar La Ila haillallah. Allahu Akbar wa Lillahilhamd

Jamaah shlat Id yang dirahmati Allah

Mudah-mudahan kita mampu untuk melewati masa-masa sulit ini dan berdoa semoga wabah ini segera usai dan ditemukan obatnya.

Di akhir khutbah mari kita sama-sama bermunajat kepada Allah agar diberikannnya

terbaik buat kita terbaik buat negeri ini

Ya Allah ya Tuhan Kami yang maha Pengampun

Amouni dosa dan kesalahan kami. Dosa kedua orang tua kami,dosa kaum muslimin dan muslimat.

Hindarilah kami dari kesalahan dan dosa yang akan datang.

Ya Allah yang Maha Pelindung

Lindungi kami dari berbagai bencana dan musibah yang melanda negeri ini. Angkat musibah Pandemi Covid-19 dari negeri kami. Selamatkan kami dari bencana yang ditimbulkan virus covid-19 ini. Berilah kesembuhan bagi saudara-saudara kami yang terpapar viris corona yang sampai hari ini sudah mencapai lebih 100ribu orang.

Lindungi para tenaga medis yang telah berjuang mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan pasien yang terpapar virus corona.

Ya Allah yang maha Kuat

Berilah kami kekuatan menghadapi wabah virus corona ini

Berilaha kami kekuatan semangat untuk melawan bersama-sama virus corona ini.

Berilah kami kekuatan dan kesabaran agar kami lepas dari musibah ini.

Ya Allah Ya Tuhan Kami

Tiada tempat kami berharap kecuali kepada Mu ya Allah

Tiada tempat bergantung bagi kami kecuiali kepada Mu ya Allah. Kepadamu kami akan kembali.

Penuhilah seluruh harapan kami

Kabulkan seluruh pinta dan keinginan kami. Sungguh engkau tidak pernah mengingkari janji,

Robbana atina  fid dunya hasanah .

Wafil akhiroti hasanah wa akina azaban naar

Subhana Robbika Robbil izzati amma yasipun

Wal hamdulillahirrobbilalamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun