Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Melata di Bawah Bayang-bayang Nuclear Holocaust

10 Juni 2022   02:36 Diperbarui: 10 Juni 2022   02:49 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Amerika Jimmy Carter dan Pemimpin Soviet Leonid Brezhnev ketika menandatangani perjanjian pembatasan senjata nuklir | Sumber Gambar: af.mil

Operation Ivy ini dilakukan di kepulauan archipelago Enewetak Atoll yang terletak di kepulauan Marshall di Pasifik.

Ilustrasi dari Ledakan Senjata-Senjata Nuklir terbesar di dunia | Sumber Gambar: atomicheritage.org
Ilustrasi dari Ledakan Senjata-Senjata Nuklir terbesar di dunia | Sumber Gambar: atomicheritage.org

Perlombaan senjata nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Soviet pun sepertinya semakin memanas pada masa-masa genting di era perang dingin. Pada 1 Maret tahun 1954, Amerika Serikat kembali melakukan uji coba senjata thermonuklirnya yang baru yaitu Castle Bravo, yang berkekuatan 15 megaton TNT that merupakan bomb nuklir pertama yang dilengkapi lithium deuteride. 

Melihat Amerika Serikat berhasil mengembangkan bomb thermonuclear yang lebih kuat, Uni Soviet rupanya tidak mau tinggal diam. Pada Tanggal 30 Oktober tahun 1961, Uni Soviet kembali melakukan uji coba bomb nuklirnya yang terbaru. Bomb Nuklir Soviet yang terbaru satu ini dikenal dengan nama TSAR Bomba dan berkekuatan 50 hingga 58 megaton TNT dan sampai sekarang dikenal sebagai bomb nuklir dengan ledakan terdahsyat dalam sejarah.

Di sisi lain, negara-negara lainnya pun sepertinya tidak mau kalah dengan Amerika Serikat dan Uni Soviet, mereka pada akhirnya juga turut mengembangkan senjata berkekuatan nuklirnya masing-masing.  Pada Tanggal 3 Oktober tahun 1952, Inggris berhasil melakukan uji coba senjata nuklirnya yang pertama kali pada Operation Hurricane. 

Pada tanggal 13 February tahun 1960, Perancis juga berhasil melakukan uji coba senjata nuklirnya yang pertama kali yang diberi nama Gerboise Bleue, disusul dengan Republik Rakyat China yang juga berhasil menguji coba senjata nuklirnya yang pertama kali pada tanggal 16 Oktober 1964.

Para Siswa di Sekolah ketika mendapatkan pembelajaran mengenai Perlindungan dari Serangan Nuklir | Sumber Gambar: smithsonian.com
Para Siswa di Sekolah ketika mendapatkan pembelajaran mengenai Perlindungan dari Serangan Nuklir | Sumber Gambar: smithsonian.com

Melihat perlombaan senjata nuklir yang sepertinya semakin tidak terbendung, maka dunia-pun seperti berada diujung tanduk akan suatu bencana nuklir yang sepertinya tidak dapat dihindari. Perang Nuklir juga sepertinya semakin menghantui penduduk seisi bumi, melihat semakin bertambahnya 

negara-negara yang mengembangkan senjata nuklir. Bayangan akan Perang Nuklir dan Nuclear Holocaust juga pada akhirnya membuat beberapa negara paranoid akan kemungkinan terjadinya Perang Nuklir dan Nuclear Holocaust, sehingga melakukan tindakan inisiatif untuk pencegahan jika sewaktu-waktu terjadi Perang Nuklir dan bencana Nuclear Holocaust.

Langkah-langkah pencegahan yang dilakukan jika sewaktu-waktu terjadi bencana Nuclear Holocaust adalah seperti mengajarkan penduduk-penduduk bagaimana caranya berlindung jika sewaktu-waktu terjadi serangan nuklir di wilayah mereka. 

Pelajaran akan perlindungan diri jika sewaktu-waktu terjadi serangan nuklir ini tidak hanya diajarkan kepada orang-orang berusia produktif dan lansia, namun anak-anak yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar pun juga diberi pembekalan pelajaran bagaimana cara melindungi diri jika sewaktu-waktu terjadi serangan nuklir di wilayah mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun