Mohon tunggu...
Erwin Jajang Mawarna
Erwin Jajang Mawarna Mohon Tunggu... Lainnya - Instruktur Sekolah Mengemudi

Drive safe stay alive

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tiga Kata yang Sering digunakan Pengemudi Online

12 Maret 2023   12:00 Diperbarui: 12 Maret 2023   12:03 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Siapa diantara kita yang pernah menggunakan jasa transportasi online?Hanya kadang-kadang,sering atau rutin setiap hari?

Transportasi online seperti yang kita ketahui,memberikan pelayanan dalam bidang jasa menjemput dan mengantar penumpang sesuai tujuan.

Berdasarkan kebutuhannya,ada dua jenis layanan kendaraan yang bisa dipilih.Yaitu jenis kendaraan roda dua (R2) alias motor dan jenis kendaraan roda empat (R4) atau mobil.

Mitra pengemudi motor biasa disebut biker atau Abang ojol.Sedangkan mitra pengemudi mobil,banyak yang menyebutnya driver atau sopir.Keduanya bisa dibilang serupa tapi tak sama,karena tergantung kendaraan yang digunakan mitra.

Dalam menjalani tugas selama bekerja, para pengemudi tentu diharapkan mampu menjalin hubungan baik dengan semua orang dilingkungan sekitar.

Bukan hanya khusus terhadap penumpang,tapi juga kesesama rekan mitra pengemudi,karyawan yang bernaung pada aplikator terkait, termasuk kesesama pengguna jalan.

Sebagai bentuk upaya menjalin hubungan baik kepada penumpang, salahsatu cara yang mesti dilakukan adalah dengan komunikasi.Baik melalui fitur chat diaplikasi ataupun langsung dengan melakukan panggilan seluler.

Kalo saya perhatikan,ada tiga kata yang lazim dan sering digunakan ketika terjadi komunikasi antara penumpang dan pengemudi sebelum penjemputan.

Kata pertama adalah Oke atau okay yang berasal dari bahasa Inggris dengan ejaan Ok.Kemudian diserap menjadi oke yang tertera didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan memiliki arti pernyataan setuju.

Oke identik dengan kata baik,meski keduanya tentu memiliki definisi yang berbeda.Namun pada prakteknya,sering kita gunakan dalam kalimat yang sama dalam komunikasi sehari-hari.

"Oke Pak!" atau "baik Bu!". Sering saya dan penumpang gunakan saat berkomunikasi.Kadang melalui pesan singkat atau chat,kadang juga langsung via telepon.

Tapi terkadang,kedua kata itu tidak mencerminkan arti yang sebenarnya,malah hanya digunakan sebagai kata pemanis saja.Padahal oke dan baik menyatakan persetujuan terhadap sesuatu.

Seperti yang biasa terjadi saat saya mengkonfirmasi,apakah titik jemput sudah sesuai,kebanyakan menjawab oke.Tapi ternyata lokasi penjemputannya berbeda.

Bahkan ada penumpang yang mengeluh pada waktu melakukan pemesanan,lalu mendapatkan pesan singkat dari pengemudi."Baik Bu!mohon ditunggu,saya segera menuju lokasi".Eh,ternyata pengemudi tidak kunjung datang menjemput.

Menggunakan kata oke atau baik yang tepat tentu mesti saya lakukan.Karena bisa saja gara-gara penggunaan kata oke yang tidak tepat,malah bisa menimbulkan kekecewaan dari pihak lain.

Kata kedua adalah maaf.Meskipun kita tidak melakukan kesalahan,ucapan maaf sering saya dan penumpang gunakan.Seperti "maaf Pak,biasanya lewat rute mana?".

Bahkan ada penumpang dengan sangat bijak,mengawali ucapan dengan kata maaf.Meskipun hanya sekedar mau menambah blower AC atau hanya ingin meminta dikecilkan suara volume audio mobilnya.

Ucapan maaf sudah menjadi budaya dan kebiasaan yang penting dan patut pertahankan.Bagi saya,bukan hanya mengucapkan,mendengar ucapan maaf bisa bikin hati senang dan lapang.

Adapun kata ketiga adalah terima kasih.Sebuah kata yang biasanya saya gunakan,saat ada penumpang yang bersedia menunggu penjemputan atau penumpang yang hendak turun dan meninggalkan kendaraan.

Penumpang saya bukan hanya bertaraf lokal tapi juga juga berrtaraf internasional.Mulai dari belahan Indonesia bagian timur sampai Indonesia bagian barat.Dari Timur Tengah sampai belahan bumi bagian barat

Ketika turun dari mobil,penumpang asal Timur Tengah mengucapkan "syukran",orang bule bilang "thank you" dan ada juga yang bilang "hatur nuhun".

Terima kasih bisa merupakan bentuk ungkapan spontan dari rasa sukur seseorang,ketika mendapatkan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa.

Walaupun penumpang tidak sempat mendengar,mungkin karena penumpang terburu-buru turun dari mobil,namun tetap saja terima kasih saya ucapkan.

Karena saya memiliki keyakinan,meski kata terima kasih tidak terdengar di bumi,tapi kata itu mampu menembus langit.

Terima kasih.

Salam.

#Sebuah Catatan Perjalanan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun