Mohon tunggu...
Erwin Jajang Mawarna
Erwin Jajang Mawarna Mohon Tunggu... Lainnya - Instruktur Sekolah Mengemudi

Drive safe stay alive

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Remaja Tanpa SIM Itu "Happy" Berkendara

22 Juni 2022   06:30 Diperbarui: 22 Juni 2022   15:09 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Saya menghampiri inova berwarna hitam itu dari sebelah kiri bagian penumpang depan.Ternyata dibalik kemudi saya sempat melihat duduk seorang remaja belia yang sedang bertukar posisi dengan anak muda disebelahnya.

Ya tuhan!,mereka masih anak-anak usia remaja."Maaf Om,kita tanggung jawab"ujar mereka sambil panik dan ketakutan.Beralasan terburu-buru karena akan nonton ke bioskop.

Setelah saya cek, ternyata mereka tidak memiliki SIM sedangkan mobil yang digunakan atas nama perusahaan.Saya hanya meminta no Hp agar mereka bisa dihubungi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannnya.

Saya segera kembali ke mobil karena antrian kendaraan sudah maju kedepan.Kembali melanjutkan perjalanan menuju rumah penumpang sambil memikirkan bodi belakang mobil yang penyok

Setibanya dirumah penumpang sang Ibu mendoakan semoga saya selamat dan dimudahkan untuk meyelesaikan masalah yang saya hadapi."Amin,terima kasih bu,saya pamit"


Anak-anak dibawah umur tentu tidak diperbolehkan berkendara dijalan raya  apalagi belum  memiliki Surat Izin Mengemudi.Anak-anak bisa saja menjadi korban atau penyebab terjadinya kecelakaan .

Mengemudi tanpa SIM merupakan bentuk pelanggaran yang tercantum dalam UU no.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan hukuman denda sebesar satu juta rupiah atau kurungan paling lama empat bulan.

Apakah Undang Undang saja sudah cukup untuk menciptakan budaya keselamatan di jalan? Belum,masih dibutuhkan peran orang tua dan keluarga untuk selalu mengajarkan budaya selamat dijalan.

Anak-anak belum memiliki Kartu Tanda Penduduk apalagi SIM,mereka masih labil,belum memiliki keahlian dan wawasan berkendara yang cukup serta rendahnya pemahaman berlalulintas.

Menciptakan budaya selamat dijalan bukan hanya tugas polisi lalulintas dan petugas dinas perhubungan.Tapi juga menjadi tugas dan peran aktif kita semua selaku pengguna jalan.

Tantenya anak-anak remaja itu bersedia dan mau bertanggung jawab atas perbuatan anak atau keponakannya.Sebuah itikad baik yang mesti saya apresiasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun