Mohon tunggu...
Erwin Faza
Erwin Faza Mohon Tunggu... Administrasi - Berkeluarga dengan 5 anak. Bekerja dan tinggal di Perth

Berkeluarga dengan 5 anak. Bekerja dan tinggal di Perth

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Virus-Bab 1 (Virus Mematikan Menyerang!)

30 April 2020   21:16 Diperbarui: 30 April 2020   21:19 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

" No...no !!. I must help the patients.Sorry...." ujarnya sambil terus berjalan meninggalkan para wartawan.

Para wartawan sebenarnya ingin terus mengejar dokter tersebut. Tetapi, pihak keamanan dengan sigap berhasil menahan laju para wartawan tersebut. Sementara itu, sang dokter terus berjalan degnan raut wajah yang penuh dengan kerutan. Karena sampai saat ini ia masih belum berhasil mengidentifikasikan virus tersebut. What the hell virus is it?? gerutunya dalam hati. Ia terus berjalan melewati kerumunan orang yang sedang menunggu keluarnya mereka yang terkena virus ini. Di pandangnya satu per satu pasien yang terkulai lemah tak berdaya.

" Bagaimana dok ? Apakah anak saya akan sembuh ? " tanya seorang ibu kepada dokter tersebut sambil memegangi tangan anaknya yang bermata biru dan masih berumur tiga tahun. " Tolong dok....jangan biarkan ia meninggal...ia masih kecil...ia..." suaranya terhenti sambil terus terisak isak menahan tangis.

"She will be fine, don't worry ! " jawab dokter singkat sambil tersenyum.

Tolong Linda ya dok...duh..sakit sekali dok..." kata gadis mungil itu seraya menatap wajah sang dokter. Sorot mata gadis mungil itu begitu syahdu serta penuh dengan harapan. Harapan untuk sembuh, tentunya, sehingga ia bisa bermain kembali dengan teman temannya.

" Linda ingin sekali bermaindengan teman teman, dok " Lanjutnya datar. Nadanya semakin melemah.

" Pasti Linda. Kamu pasti dapat kembali bermain dengan teman teamn kamu ! " Jawab dokter tersebut. Ia sadar, ia tidak dapat berkata jujur, tapi ia juga tidak ingin membuat mereka putus asa.

Sang dokter kembali berjalan. Fyuuhh..ia menghela nafas panjang. Apa yang telah terjadi? Apa yang telah terjadi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun