Mohon tunggu...
Erwin Noekman
Erwin Noekman Mohon Tunggu... lainnya -

@erwin_noekman | www.erwin-noekman.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sepakbola, Antara Ekonomi dan Asuransi (Bagian 2)

13 Agustus 2014   00:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:42 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Saya sendiri mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang masih terus saya ingat. Unik dan menantang.

Ketika gelaran Piala Dunia 2002 diselenggarakan bersama di Korea - Japan, pihak Asosiasi Sepakbola di Korea membeli sebuah polis asuransi.

Unik, ya unik.

Karena proteksi yang dibeli adalah "kerugian" apabila "tim Korea Selatan" menjadi juara Piala Dunia.

???

Kalau pada umumnya, seorang nasabah hanya akan membeli proteksi asuransi ketika dia "kalah" atau menderita "kerugian", tetapi pertanggungan yang dibeli adalah "kemenangan".

Mengapa?

Singkat kata, bila Korea Selatan memenangkan PD2002, Asosiasi Sepakbola-nya musti membayarkan "bonus" sebesar USD 1 juta ke setiap pemain + official. Dengan jumlah total sebanyak 50 orang, maka Asosiasi musti membayar USD 50 juta, bila Korea Selatan menjadi Juara. Inilah yang akan menjadi "kerugian" bagi Asosiasi. Angka USD 50 juta itulah yang dijadikan harga pertanggungan.

Secara emosional dan sentimental value, kemenangan Korea Selatan menjadi Juara Piala Dunia tentunya tidak akan ternilai harganya. Namun secara finansial, hal ini justru akan "merugikan" Asosiasi. Hal ini sudah cukup untuk menimbulkan insurable interest.

Hal lain yang menjadikannya obyek asuransi adalah yang dipertanggungkan adalah "kemenangan" yang belum tentu terjadi. Jikalau yang dipertanggungkan adalah "kekalahan", hal ini tentunya akan lebih mudah terjadi, mengingat tertanggung bisa saja sengaja mengalah demi mendapatkan uang asuransi.

Mungkin, para pengurus per-sepakbola-an di Indonesia ini pun perlu memikirkan peran asuransi. Bukan bermaksud mendoakan sesuatu yang buruk, namun, bukan tidak mungkin sesuatu yang tidak terduga dan di luar kuasa manusia bisa saja menghalangi atau mengubah apa-apa yang sudah direncanakan sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun