Pondok pesantren umumnya berada  di polosok desa, jauh dari keramaian kota. Namun di Bandung, Jawa Barat terdapat sebuah pondok pesantren yang terletak di tengah kota. Persisisnya beralamat di jalan Raya Kopo No 429, Kb. Lega, Kecamatan Bojongloa, Kota Bandung. Jika berkenderaan hanya butuh waktu sekitat 25 menit dari  Trans Studio Mall yang hanya berjarak 7 KM dari  jalan Gatot Subroto itu.
 Pondok pesantren  ini  merupakan pondok pesantren modern dengan membuka tingkatan mulai dari sekolah Raudhatul Atfal ( setingkat TK),  Sekolah Dasar ( SD),  Sekolah Menengah Pertama ( SMP), Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK )  dan  Madrasah Aliyah (MAN). Jumlah santri /siswa rata -- rata 2.500 orang.
Usia Pondok Pesantren Sirna Miskin ini sudah cukup tua yaitu telah berdiri sejak 1939. Â 81 tahun sudah pondok pesantren ini melahirkan sumber daya manusia yang berpengetahun agama dan umum serta berketrampilan.
Sejak 2019 pondok pesantren ini membangun Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas  (Binalattas), Kementerian Ketenagakerjaan.
Ide pendirian BLK Komunitas bermula dari tawaran dari Direktorat Jenderal  Binalattas pada tahun 2018. Saat itu   pemerintah tengah mengadakan program bantuan pembangunan BLK Komunitas yang khsusus di tujukan pada pondok pesantren. Pondok Pesantren Sirna Miskin memiliki sekolah menengah kejuruan berbasis pondok pesantren dan hal itu menjadi salah satu pertimbangan datangnya  tawaran mendirikan BLK Komunitas.
Pengelola BLK Komunitas PS Sirna Miskin Ilham Nugraga menceriterakan, tawaran datang pada November 2018 dan dilakukan survey pada Februari 2019. Untuk membangun BLK Komunitas disyaratkan luas tanah dan bangunan 14 meter X 17 meter. Kebetulan di lingkungan pondok ada banunan lama yang tidak terpakai bekas asrama santri. Luasnya 20 meter X 16 meter. Tim survey menyetujui menggunakan gedung itu dengan catatan di bongkar dan bangun gedung baru. Selama tiga bulan gedung itu dibangun dari Mei hingga Agustus 2019. Bulan berikutnya, September dan Oktober sudah mulai rekrut alumni dan santri untuk dilatih. Alumni yang direkrut adalah santri yang telah menamatkan sekolahnya 2 tahun.
Pelatihan yang diambil adalah desain grafis, sesuai dengan kebutuhan masyarakat perkotaan.
Sebelum beroperasi, seorang calon pengelola dan seorang calon instruktur mengikuti pelatihan. Calon pengelola, bagian admistrasi (admin) dilatih  selama sepuluh hari di Lembang dan calon instruktur di latih dan diasramakan  di BBPLK Bandung selama 48 hari.
Pelatihan di BLK Komunitas berlangsung selama 24 hari kerja mulai hari Senin hinga Jumat. Angkatan pertama yang dilatih di BLK Komunitas ini  lulusan santri aliyah dan lulusan SMK sebanyak 16 orang. Semua lulus dengan  ketrampilan desain grafis. Lulusannya mendapat sertifikat ketrampilan desain grafis dari BLK Komunitas PS Sirna Miskin dan sertifikat dari Kementerian Ketenagakerjaan.
Dengan ketrampilan khusus dan dipekuat dua sertifikat, para lulusannya memasuki pasar kerja.
Hasil monitoring dari ,lulusan angkatan pertama ternyata semuanya terserap di pasar kerja. Dilaporkan, 3 orang kerja di percetakan di Bandung, 4 orang diterima di perusahaan berbeda di Jakarta dan sebagian besar membuka usaha bersama berupa usaha percetakan.
BIKIN USAHA PERCETAKAN
Pada saat penulis diberi kesempatan melihat pelaksanaan pelatihan di PS Sirna Miskin, pekan lalu, sebanyak 16 santri dan siswa SMK tengah mengikuti pelatihan dengan dilatih oleh instruktur  Asril Hamid. Pada beberapa siswa Asril Hamid memberikan materi cara membuat logo sesuai pesan konsumen. Pada beberapa siswa lain diberi materi cara bikin majalah.
Para siswa ini merupakan angkatan ke 4 sebanyak 16 orang,sesuai dengan jumlah computer, berupa computer multi media dan satu server.
Asril Hamid dalam mengajar menerapkan cara berbeda anatara siswa yang telah mempunyai dasar pengetahuan desain dan siswa yang baru mengenal matari desain. Yang nol pengetahuan dituntun sampai bisa dengan teknik mengajar berbeda dengan yang telah mempunyai dasar. Pada minggu pertama dikenalkan dan diajarkan mengoperasikan sampai lancar perangkat computer. Minggu kedua masuk ke materi dan umumnya mereka lagsung bisa membuat desain. Praktis ,selama dua minggu siswa telah menguasai teknik membuat desain. Â
Selama pelatihan instruktur memberikan 8 materi pokok yaitu: Â
1.Penerapan Pengetahuan desain
2.Pengetahuan Produksi desain
3.Projek Brief
4.Mengoperasikan perangkat lunak desain
5.Mengindentifikasi Komponen Multi Media
6.Prinsip - prinsip Rancangan visual
7.Memanipulasi gambar digital
8.Mengoperasikan Aplikasi Multi Media
Dari monitoring pada siswa yang lulus dari BLK Komunitas PS Sirna Miskin, umumnya langsung kerja atau menjadi wiraswasta dengan mendirikan usaha percetakan. Maka kini bermunculan usaha percetakan membuat buku Surat Yasin dan doa -- doa dan pesanan membuat logo di beberapa tempat asal santri berada di kota Bandung.
Melihat manfaat lulusan BLK Komuntas ini membuat minat alumni santri dan alumni siswa sekolah lain di kota Bandung mendaftar mengikuti pelatihan di BLK Komunitas PS Sirna Miskin. Menurut Kepala BLK- K PS Sinar Miskin  Haji Iik Abdul Chalik, minat pelatihan di BLK komunitas meningkat. Untuk pelatihan Januari 2021, dari kuota 16 orang kini telah terdaftar  23 orang. Pendaftar juga dari SMK lain di kota Bandung. Â
Untuk meningkatkan dan menambah ketampilan siswa pihak BLK berencana menambah peralatan praktek berupa mesin catin stiker melengkapi mesin sablon yang sudah ada. Kedua mesin itu menggunakan anggaran internal berupa dana pribadi Kepala BLK-K.
GANDENG Â PERUSAHAAN Â IT Â SWASTA
Selain melakukan pelatihan dengan angaran bantuan dari Kemnaker, BLK-K PS Sirna Miskin juga menginisiasi pelatihan dengan bekerjasama dengan perusahaan swasta yang bergerak di bidang teknologi informasi dengan menggunakan dana CSR perusahaan asal Taiwan di Bandung. Pelatihan berlangsung selama satu bulan . Â Kegiatan seperti itu akan diusahakan terus dengan bekerjasama dengan pihak swasta hingga makin banyak masyarakat khususnya santri alumni pondok pesantren dan siswa SMK, memiliki ketrampilan khusus sebagai bekalnya memasuki pasar kerja atau menjadi pengusaha mandiri.
BLK-K PS Sira Miskin juga telah menjalin kerjasama dengan sebuah universitas di Austalia dengan mengadakan program pelatihan bahasa inggeris bagi tenaga pendidik sebanyak 52 orang guru. Pelatihan dilakukan setiap hari dengan menggunakan zoom (online) dan secara off  line di BLK-K.
Dihubungi terpisah, Kasi Penyelenggara di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bandung Agus Ramdhani menyatakan kegembiraannya atas apa yang dilakukan BLK-K PS Sirna Miskin,Bandung ini. Pada setiap dialog dengan pengurus BLK Komunitas dia selalu berpesan dan mengarahkan pengelola untuk mengembangkan progam secara mandiri. Bantuan awal yang dibrikan pemerintah lebih bersifat stimulus. Selanjutnya, masing -- masing BLK Komunitas  mengembangkannya. Hal ini telah dilakukan oleh pengelola BLK-K di PS Sirna Miskin baik program pelatihannya bekerjasama dengan pihak swasta dan peralatannya diadakan secara mandiri. Karena manfaat keberadaan BLK ini dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
BLK Komunitas Pondok Pesantren Sirna Miskin, Bandung, salah satu dari 191 BLK Komunitas binaan BBPLK Bandung.
  Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI