Sementara Nuri dikenalkan pada Gagak lewat Kenari karena antara Kenari dan Nuri adalah dua perempuan yang sudah lama sekali saling mengenali satu sama lain sejak di bangku sekolah.
Dari itu Gagak dan Elang juga tiada lagi sungkan membicarakan semua hal, termasuk urusan hati. Oleh karenanya kala Gagak melanjutkan perbincangan dengan mengatakan bahwa ia barusan berpisah dengan Nuri dari taman kota beberapa jam lalu. Â Elang mendengarnya kalut seraya menatap tajam.
"Jadi Nuri sengaja mematikan handphonenya tadi karena bersamamu?"sergah Elang.
"Aku tidak tahu hal itu. Hanya saja Nuri katakan bahwa ia sedang jatuh hati. Entah pada siapa."
Elang kemudian sedikit terang mendengarnya. Gagak mengatakan itu juga terbayang-bayang. Kata hati Gagak, boleh jadi Nuri bimbang di antara dua lelaki yang selama ini dekat dengannya.
"Kenari bagaimana kabarnya?"tanya Elang tenang mengubah arah pembicaraan.
"Sudah tiga hari ini tiada kabar."
"Kenapa tidak mendatanginya?"
"Rencananya begitu. Barangkali hari Senin besok ia akan kembali lagi jadi tidak perlu juga ke sana. Lihat saja nanti."
Tidak mau berlama-lama dengan Gagak di tempat ini, Elang seketika pamit, dan tidak mengindahkan tanya Gagak padanya. Ia meluncur tentu saja untuk menemui Nuri yang dipikirnya sudah tiba di kediamannya itu.
Tapi senja memang datang dengan warna kelabu mengikutinya. Ia tidak menemui Nuri di sini.