Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kebun Jati Bapak

26 Desember 2022   07:16 Diperbarui: 26 Desember 2022   07:26 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Jadi siapa yang waktu itu menjadi saksi jual beli kebun jati bapak?"tanyaku setelah mereka menjelaskan tentang kedatangannya ini.

"Hanya bertiga saja."

"Kalian berdua, kemudian bapak saya."

"Betul."

Lalu mereka memperlihatkan secarik kuitansi dengan nilai tertentu, dan ada paraf yang aku kenal sebagai goresan bapak.

Mereka meminta surat tanah yang dijanjikan bapak akan diserahkan hari ini lewat aku sebagai anaknya, sekaligus memberikan sisa pembayaran yang belum dilunasinya.

Lantas aku tidak sertamerta menerima pembayaran lunas mereka, dan mencari tahu lebih lanjut dari siapa mereka peroleh kabar bahwa kebun jati ini akan dijual waktu itu.

Karena meski bapak telah menceritakan soal jual beli ini, namun aku masih belum percaya pengakuannya. Terlebih aku sebagai anaknya tidak diberitahu sama sekali. Apalagi soal nilai uang yang pernah diterima oleh bapak dari mereka.

Kata satu dari mereka,"pak Ud yang memberi kabar."

Aku pun segera menghubungi pak Ud, dan tidak lama ia datang. Karena jarak desa di mana kami tinggal dengannya tidak terlalu jauh sebagai tetangga desa.

Sebagaimana bapak tinggal bertetangga dengan pak ud, dan masih ada jalur keluarga sebenarnya meski pun jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun