Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Rumah Tiga Lantai

12 Desember 2022   19:53 Diperbarui: 15 Desember 2022   00:15 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi jendela rumah. (sumber: pixabay.com/Gaertringen)

***

Dua minggu sejak singgahnya di rumah megah itu, perempuan pembantu ini menyaksikan peristiwa hilangnya secara misterius beberapa orang yang ditayangkan berita televisi.

Dan di saluran televisi lain kala ia menukarnya, ia juga melihat rumah megah itu telah dikepung oleh pihak kepolisian setempat. Sementara orang-orang tampak ditayangkan sedang turut menyaksikan situasi tersebut dengan tegang.

"Jadi bau busuk itu...," tanyanya dalam hati penuh curiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun