Kau atau siapapun tidak akan pernah mengerti, dan merasakan
Ketika mendung di langit dan fajar akan membuka hari
Kepiluan datang tiba-tiba
Tiada satu pun yang sanggup untuk menolaknya
Kau juga pasti tidak akan pernah mengerti
Ketika orang yang dicintai bicara hanya dengan tetes air mata yang membasahi wajah
Setelah mulut untuk bicara ditutup rapat
Ia mendengar, mendengar, dan mendengar ketika aku tulus bisikkan kata-kata lirih
Dipangkuan itu pula aku bisikkan lembut kalimat-kalimat ilahi agar ia tenang, ikhlas, dan menjemput maut dengan keagungan
Dipangkuan itu airmataku tumpah bersama airmatanya
Dingin tubuhnya aku rasakan
Ia berjuang untuk bisa sekadar menyapa diriku hanya dengan gerakan kepala ringan untuk mengangguk
Lalu aku mencium keningnya untuk katakan padanya aku sudah mengerti, dan ikhlas untuk takdir ini
Air mata itu tidak pernah kering hingga sekarang, dan selalu datang membasah di kala aku merindukan kelembutannya
Merindukan tutur halusnya
Merindukan canda manjanya
Merindukan kecantikan, kesederhanaan, dan kesahajaannya
Dipangkuanku itu ia menutup mata rapat untuk selama-lamanya
Ketika ayam, burung, dan suara azan berkumandang di subuh itu
Aku baringkan dirinya dengan beban yang ketika itu tak ada kesanggupanku untuk melepaskannya
Kemudian aku berkata padaMu
"Tuhan untuk apa Engkau pertemukan aku dengannya ini hanya untuk waktu yang singkat, untuk apa??
Aku bersamanya punya cita-cita yang sangat ingin kami raih dengan jujur, dan semangat
Tapi Engkau punya kehendak lain yang tidak pernah aku ketahui hingga sekarang
Hanya kenangan dipangkuan itu yang terus teringat
Ketika airmata mampu berbicara di saat-saat terakhir itu
Ketika itu pula aku takut kelak aku juga akan menghadapi apa yang dia alami, dan rasakan
Aku tidak ingin ada airmata yang tumpah hanya untuk menangisiku di kala maut menjemput
Aku berjalan hanya sesuai rencanaNya
Dan biarkan airmataku dan airmatanya pernah menyatu di waktu dulu kala suka, bahkan duka
Hanya aku, dan dia yang tahu
Kau kelak akan alami pula apa yang pernah aku rasakan meski dengan cerita yang berbeda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H