Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Air Mata Bicara

7 Oktober 2022   09:31 Diperbarui: 7 Oktober 2022   09:39 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ia berjuang untuk bisa sekadar menyapa diriku hanya dengan gerakan kepala ringan untuk mengangguk

Lalu aku mencium keningnya untuk katakan padanya aku sudah mengerti, dan ikhlas untuk takdir ini

Air mata itu tidak pernah kering hingga sekarang, dan selalu datang membasah di kala aku merindukan kelembutannya

Merindukan tutur halusnya

Merindukan canda manjanya

Merindukan kecantikan, kesederhanaan, dan kesahajaannya

Dipangkuanku itu ia menutup mata rapat untuk selama-lamanya

Ketika ayam, burung, dan suara azan berkumandang di subuh itu

Aku baringkan dirinya dengan beban yang ketika itu tak ada kesanggupanku untuk melepaskannya

Kemudian aku berkata padaMu

"Tuhan untuk apa Engkau pertemukan aku dengannya ini hanya untuk waktu yang singkat, untuk apa??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun