Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pagi Bercawan Rindu

10 September 2022   07:54 Diperbarui: 10 September 2022   07:57 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tanpa perlu suatu ikatan yang kadang memborgol kebebasan erotis nan histeris tapi juga romantis

Tapi tidak!

Ia kini gadis setengah baya

Bukan berarti ia menawarkan diri, dan bertindak nyata sebagaimana kata hati

Yang terasa vulgar menceraiberaikan kesucian yang selama ini dijaga

Meski diam-diam

Jauh takterjamah

Tersembunyi juga keinginan

Aku mau, aku ingin, aku..

Mungkin

Akh!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun