Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Air Mata Perpisahan

9 September 2022   20:57 Diperbarui: 9 September 2022   21:08 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perempuan panitia ini tidak lagi meneruskan kata-katanya. Ia menganggap Kimy sedang berhalusinasi yang kerap ditemui olehnya para pencinta seni, khususnya lukisan, kadang mengalami situasi ini.

Atau ia juga tidak mau terbawa emosi oleh karya seni yang dipamerkan. Baginya, ia akan tetap peroleh prosentasi dari setiap penjualan lukisan di pameran ini. Perempuan yang dimaksud Kimy tidak satu pun ada yang datang kecuali dirinya hingga waktu pameran ini ditutup.

Perempuan itu hanya berkata-kata di hatinya saja, seraya meminta Kimy menandatangani dokumen pembelian lukisan tersebut. Kimy senang, dan ia pun pamit pulang untuk beberapa hari ia akan tunggu lukisan itu berada di kediamannya.

***

Jam sudah menunjuk pada angka 8.00 malam waktu setempat. Gedung pameranpun ditutup. Petugas, dan panitia sudah meninggalkan tempat. Lampu-lampu kecil yang bersinar temaram menerangi  seadanya lorong-lorong di mana lukisan itu terpajang.

Namun tampak lukisan wajah gadis yang terpajang di sudut lorong itu samar-samar meneteskan air mata. Ia merasa akan jauh dengan kekasihnya seorang pelukis muda yang terpajang tidak jauh dari sisinya. Sebab Kimy telah memisahkan mereka.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun