Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dua Kali Dikhianati

3 Agustus 2022   20:56 Diperbarui: 3 Agustus 2022   21:04 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Tiga jam kemudian perjalanan, KA sudah di Jakarta. Stasiun gambir jadi perhentian keduanya. Tidak ada tas koper yang diseret-seret. Mereka cuma membawa ukuran tas punggung kecil, dan oleh-oleh sekadarnya. Mereka turun dari KA itu, lalu beriringan ke arah  keluar stasiun itu. Sebelum pisah mereka saling bincang, dan silvi mengingatkan untuk jumpa kembali esok di tempat yang menjadi kesukaan mereka berdua.

"Seperti dulu ya, sayang."Ucap Silvi penuh harap.

Belum sempat dibalas Katty, dari jarak yang terlihat Silvy, seorang anak kecil berparas cantik, memanggilnya mama dari kejauhan. Disusul seorang lelaki dewasa dan matang menyusul cepat agar putrinya itu tidak terjatuh.

Katty meraih, dan memeluk putrinya itu kuat. Silvi cuma bisa menahan nafas berat. Ia tidak menyangka untuk kedua kalinya Katty mengkhianati dirinya. Kenapa ia tidak jelaskan saat di perjalanan kereta api ini?Untuk apa ia melakukan semua itu?Tidakkkah ia percaya aku sangat mencintainya?

Pikiran Silvi berkecamuk. Meski begitu ia sempat juga mengulurkan tangannya pada lelaki yang jadi suami Katty kala Katty mengenalkannya. Ia lihat dikecupnya hangat kening Katty oleh suaminya itu.

Tiada lagi kata yang bisa diutarakan Silvi melihat semuanya ini. Ia cepat menjauh. Senyum kecut, dan bola mata kebencian ditunjukkannya pada Katty. Katty hanya bisa terdiam, dan merasa bersalah memberikan harapan pada Silvi. Namun hidup bagi Katty tetap mesti dilanjutkan. 

Sebab ia kini sudah bukan lagi sebagaimana yang dirasakan Silvi. Ia seorang ibu bagi anaknya, dan istri dari suami yang memang secara perlahan telah mulai dicintainya. Namun entah mengapa kenangan masa lalu bersama Silvi tatkala di KA bisa begitu saja terjadi. Katty tidak lagi mau mencari tahu.

***

Satu minggu setelah pertemuan di KA itu. Katty dikejutkan oleh berita di televisi. Seorang perempuan usia 40 tahun telah terjun bebas dari lantai tujuh suatu apartemen.

"Belum diketahui secara pasti motif dari peristiwa ini. Pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan. Identitas sementara yang diketahui menurut Satpam setempat adalah seorang wanita lajang bernama Silvi,"ujar Reporter TV di lokasi itu melaporkan sembari secara detail mengungkapkan ciri-cirinya.

Mendengar ciri-ciri itu, Katty hanya termangu, dan diam. Ia tak tahu lagi apa yang mesti dilakukan. Namun yang pasti ia di lubuk hatinya ia turut merasa bersalah atas apa yang dilakukannya saat bersama Silvi dulu, dan di KA itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun