Tidak untuk bercerita, tapi bertanya pada pendengar
"Kenapa tak kau minum botol yang ke tiga ini?"
"Tiga botol itu punyamu, aku secangkir kopi ini saja."
Sejenak tak ada suara
Ia mengalah, gelas terakhir itu juga ditenggaknya sampai kering
Ia pun mulai berkata-kata
Bukan mengalir bercerita  tapi tumpah oleh caci maki pada semua yang dialami
Memang  nyata  yang mengganjal dipikirannya sudah bebas, dan lepas
Tapi resikonya sempoyongan, matanya merah, dan pipinya dirasa tebal
Perutnya juga mual
Orang yang setia mendengar jadi tersenyum, dan  segera menggandengnya pulang