"Jadi kalo ada yang buang itu bangke di gerobak, boleh?"Sengit asistennya menanyakan.
Teman tetanggaku tidak mau menjawab. Sebab kuatir jawabannya ini didengar oleh pemilik warung, dan orang-orang lain yang sedang ada di warung kopi ini.
Tapi karena bicara mereka saling berbantahan, terdengar juga, meski soal buang bangke tidak ada penyelesaian. Sebab selama ini mereka tidak punya pengalaman ada warga yang berani menaruhnya di gerobak sampah itu.
***
Satu jam kemudian, mereka kembali pada gerobak. Ketika bersiap hendak membawanya, bau bangke menyengat hidung mereka. Asistennya kemudian memeriksa. Ternyata ada satu anak tikus di atas terpal gerobak itu.
 "Hmm berarti warga itu."Sangka pembawa gerobak.
"Belum tentu juga."
"Kalo bukan dia siapa?"
"Ya mana tau."Balas asistennya enteng.
"Namanya juga sampah. Bawa aja dah!"
"Bangke!"Timpal asistennya kesal.