Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nasib Mandor Galian

24 Desember 2020   17:42 Diperbarui: 13 Januari 2021   15:10 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Terserah abang deh."

Mandor ditemani Kosim mendekati warung. Namun Kosim segera mundur kembali beberapa langkah. Sementara sedikit bersiasat mandor  membeli sebungkus kretek yang dihisap sama oleh perempuan itu. Merk kretek 378 cukup kiranya jadi modal perhatian mandor. 

Sebab dari segi harga bisa untuk membeli beras dua liter. Benar saja. Perempuan itu tercuri perhatiannya tatkala mandor membuka dan menghisap kretek di dekatnya. Kosim tidak ditawari sama sekali, ia menghela nafas dalam saja. Dan, pura-pura masa bodoh.

Mandor membuka percakapan. Santun, dan sedikit nanar matanya. Perempuan ini baginya sudah seperti setetes air di padang tandus.

Singkat cerita, percakapan akhirnya mengalir ke jurusan mana saja. Dua tiga batang kretek telah pula tandas diberikan mandor. Obrolan menjurus ke arah yang dimaui mandor.

"Kita ke pojok sana yuk, mbak,"ajaknya merajuk sembari mencolek bahu perempuan itu.

"Idih serem amat bang. Di situ gelap."

"Di mana dong?"

"Di sini aja. Terang."

"Mana bisa. Mbak. Gak enak sama si abang rokok."

Kosim mendengar itu tertawa pelan. Mandor kerempeng ini pikirnya sudah tidak peduli lagi dengan situasi di sekitar. Ia juga sudah mengingatkan sebelumnya bukan perempuan itu yang akan disasarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun