Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Ma, Aku Ingin Peluk Daddy"

5 September 2020   20:44 Diperbarui: 6 September 2020   11:51 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku ingin memeluknya,"kata Ryan mengakhiri percakapan.

Sejak itu tak ada lagi komunikasi. Stephanie melakukan aktivitas biasa. Kelly juga menikmati hari di sekolahnya. Ia bahkan menyaksikan kebahagiaan di sekolahnya tatkala temannya didatangi ayahnya yang juga seorang prajurit di US Air Force.

"Ma, aku ingin peluk daddy seperti itu,"katanya pada Stephanie sembari menunjuk ke arah keriuhan tersebut.

"Tentu. Semoga saja, Nak."

***

 Awal September ini cuaca hangat, usai musim dingin yang telah lewat. Pepohonan di sepanjang ruas jalan di kota kecil South Carolina tampak tumbuh, dan rindang. Musim semi datang membawa suasana hati riang.

Stephanie, dan Kelly berada di taman kota.  Orang-orang berkumpul menikmati sore menjelang malam. Namun ibu, dan anak ini kembali sebelum matahari memudar.

"Kenapa kita pulang, Ma?"

"Sebaiknya kita pulang sebelum malam datang di sini."

"Minggu depan ke sini lagi, Ma?"

"Ya minggu depan kita ke sini lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun