Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Kado Istimewa

14 Agustus 2020   20:52 Diperbarui: 1 September 2020   17:43 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya setuju, dan mengapresiasi sekali ini,"ucapnya gembira.

Warga pun mau tidak mau menerima usulan yang disampaikan Karim. Pak RT, Koh Acung, Haji Mukti, Salman, juga Salim, menyetujui. Rapat pun akhirnya selesai, dengan tetap melaksanakan susunan acara yang telah dibuat sebelumnya, seperti tahun lalu. Sementara kewajiban RT menyiapkan penghargaan untuk Rahwana.

Usai itu, Zaid bilang, dan bertanya pada Karim," itu penghargaan apa yang bakal diberikan ke tukang pijit, Ndut?"

"Ya terserah pak RT. Saya kan cuma usul, Bang."

Karena masih membereskan kursi bekas rapat di halaman rumah Koh Acung, Zaid bilang pada pak RT yang didengar Koh Acung, dan Karim.

"TE maaf ini, itu penghargaan kira-kira apa bentuknya, piagam, piala atau kado?" 

Ketiganya berpikir sebentar dengan serius. Tapi pak RT cepat bilang, "karena dia tukang pijit hadiahnya kado saja, gimana seuju?"

Semua setuju, lalu Karim mengira-ngira, dan bertanya," isi kadonya apa?"

"Kasih aja handuk kecil,"timpal Zaid sekenanya. Namun disetujui akhirnya oleh Koh Acung, Karim, dan pak RT sembari tertawa.

Satu hari jelang acara. Semua urusan tuntas dikerjakan, termasuk bungkusan untuk hadiah lomba, dan kado istimewa sebagai penghargaan untuk Rahwana yang secara khusus menerima di tahun ini. Padahal tahun sebelumnya tidak ada hadiah untuk urusan ide, dan kritik segala macam.

Tapi karena sudah jadi keputusan rapat, maka diberikan juga akhirnya. Zaid, dan Karim membantu untuk urusan  bungkus-membungkus kado ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun