Salim juga dibantah pula, kata Rahwana,"ini kewajiban RT, kan ada iuran tiap bulan. Kalau ditotal selama satu tahun saja sudah bisa dibeli alat-alat itu untuk inventaris RT."
Pak RT merasa perlu menguraikan kemudian, bahwa uang iuran itu untuk kepentingan membayar tukang sampah, keamanan, dan membantu sedikit kebutuhan untuk warga yang sakit, dan kematian. Tidak ada itu untuk kepentingan semacam membeli hp, dan pulsa.
"Iuran saja saudara baru satu kali bayar sejak pindah ke sini,"kata pak RT mengingatkan.
Ditimpali lagi oleh Rahwana yang membuat gerah warga yang berkumpul ini.
Katanya, "Pak RT mesti bijaksana dalam mengutarakan pendapat. Urusan saya belum membayar itu mesti dipahami juga dengan kondisi faktual ekonomi domestik saya. Kan ada kebutuhan saya yang didahului."
"Masya Alloh, ini jadi kemana-mana urusan acara Agustusan, segala tik-tok, sampe ekonomi domestik,"cetus haji Mukti setengah menahan tawa.
Zaid yang sejak semula diam, meminta Karim supaya bicara. Barangkali saja ada ide yang bisa membuat semua tenang. Karim yang duduk di samping Zaid mesem-mesem, dan Zaid juga menahan tawa oleh mimik muka Karim. Pikir Zaid pasti ada ide jitu yang bakal disampaikan Karim ini.
Benar saja, Karim yang tambun ini menyetujui permintaan Zaid supaya ia bicara.
Kata Karim santai, dan serius," begini saja bapak-bapak sekalian, juga pak RT. Â Saya melihat pak Rahwana sudah memberikan pikiran-pikiran yang cemerlang dalam pertemuan ini. Bagaimana untuk tahun ini acara tik-tok dan menjadi youtuber itu ditunda dulu."
Lanjut Karim, "tahun depan kalau disetujui semua warga, kita adakan. Sekaligus di sini saya sampaikan agar pak Rahwana diberi penghargaan atas dedikasinya memberikan gagasan-gagasan baru bagi warga di sini, Apakah disetujui?"
Rupanya hal yang disampaikan Karim berkenan di hati Rahwana. Dengan cekatan ia menanggapi, bahwa apa yang disampaikan anak muda ini benar sekali, dan sangat diapresiasi.