Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sikap Politik Prabowo dalam Kontrol Rocky Gerung

17 Oktober 2019   09:52 Diperbarui: 5 Maret 2020   17:20 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apalagi jika orang yang sudah dianggapnya bakal setia dengan perannya sebagai oposisi, eh malah ada keinginan untuk merapat, maka ia pun dengan secara sadar akan mengeritik habis-habisan. 

Sayangnya jika RG ada di posisi demikian, maka bukan tidak mungkin rakyat biasa, atau awam politik akan melihat RG sudah ada di pihak penguasa. Ini belum tentu juga, selama ia tidak direkrut sebagai katakanlah staf ahli bidang anu di istana.

Lalu bagaimana dengan sikap RG terhadap pemerintahan mendatang itu? Kalau dugaan saya, RG tetap berlaku sebagai pengkritik tiap kebijakan yang digulirkan pemerintahan mendatang nantinya. Dengan harapan, bagian dari kubu Prabowo akan bisa menilai bahwa apa yang digariskan RG untuk mengeritik Prabowo sudah dijalur yang semestinya.

Tidak soal  menyangkut kritiknya terhadap kubu yang tidak beruntung dalam pilpres, yang ia kritik nampaknya sikap politik yang tidak konsisten, dan malah mengaburkan harapan masyarakat akan adanya penyelenggaraan pemerintahan yang seimbang kelak (pemerintah dan oposisi).

Sebab itu, ada atau tidak ada isu politik yang seksi, bagi RG tetap akan berpikir sebagaimana yang ia pikirkan, sekaligus sebagai bahan pernyataannya. Kebetulan saja usai pilpres ada yang menarik, maka ia berlaku sebagai dirinya sendiri.

Orang lain barangkali menilai ia sedang mencari panggung atau ingin tetap eksis dan jadi pusat perhatian, bagi saya yang awam, dibutuhkan juga orang seperti RG yang bisa menjadi corong bagi kebebasan berpikir, dan melihat sesuatu hal itu dengan cara yang berbeda. 

Bosan juga kalau kita sebagai penonton diajak untuk berpikir sama rata sama rasa. Sebab kata Epictetus, kebahagiaan dan kebebasan dimulai dengan suatu pemahaman yang jelas atas satu prinsip. Yakni, mana yang ada dalam kontrolmu, dan mana yang bukan. Jadi bagi RG boleh jadi Prabowo itu ada dalam kontrol kebebasan berpikirnya. Siapa tau!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun