Mohon tunggu...
Erson Bani
Erson Bani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis buku "Lara Jasad" (2023), "Melayat Mimpi" (2023), Senandika dari Ujung Negeri: Kumpulan Opini dan Esai tentang Pendidikan, Sosial, Budaya, dan Agama (2024)

Hanya ingin mengabadikan kisah lewat aksara

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Iman dan Keluarga dalam Ensiklik Lumen Gentium

14 Februari 2023   14:22 Diperbarui: 14 Februari 2023   14:41 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Proses pencarian iman kita akan mengantarkan kita untuk berada bersama Allah. Karena iman adalah terang yang terus menarik kita kedalam dirinya. Teologi kristiani lahir dari keinginan ini. Teologi bagi kita bukan wacana tentang Tuhan tetapi pertama-tama penerimaan dan usaha yang lebih mendalam akan firman yang disampaikan Allah bagi kita[9]. Teologi juga harus dapat melayani iman jemaat Kristiani dengan rendah hati.

 

Persatuan Iman dan Gereja

 

Iman kita saat ini mempunyai hubungan erat dengan apa yang telah dilakukan oleh para pejuang iman sebelumnya. Yang dimaksudkan adalah mereka yamg mati demi iman dan Gereja. Rumusan credo yang dimiliki sekarang mempunyai sejarah yang cukup panjang. Semuanya itu tidak terlepas dari hadirnya Gereja sebagai ibu iman kita. Iman kita juga bukanlah iman perorangan tetapi iman bersama atau komunal.

 

Faith is not simply an individual decision that takes place in the depths of the believer's heart, nor a completely private relationship between the 'I' of the believer and the divine 'Thou', between an autonomous subject and God. By its very nature, faith is open to the 'we' of the Church; it always takes place within her communion (n.39)[10].

 

Gereja sama halnya dengan keluarga dimana ia mewariskan apa yang baik kepada generasi berikutnya. Kita bersyukur karena dalam iman kita menerima warisan sakramen yang juga mengungkapkan iman kita kepada Allah. Kedua sakramen itu yakni pembaptisan dan Ekaristi. Penyampaian iman pertama dan terutama adalah dalam pembaptisan. Baptisan merupakan sesuatu yang diberikan kepada kita. Dalam pembaptisan, ada air yang adalah lambang kematian dan juga kehidupan. Dalam pembatisan harus ada kerja antara Gereja dan keluarga yang menyalurkan iman. Paus Fransiskus mempunyai pengalaman tersendiri berkaitan dengan iman. Menurutnya, keluarga sangat berpengaruh dalam pembentukan iman seseorang, khususnya neneknya yang mengajarkan sesuatu yang sulit ia lupakan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun