"Entin, coba cari yang bagus, itu yang nanti kita bayarin!" kata Bu Tintin merasa kasihan melihat Jeni.
"Nggak ada yang bagus, Bu..., ini itu semangka muda... Kok, Bu Jeni mau-mauan  beli semangka gagal panen seperti ini, sih?' celetuk Bu Entin, sambil memeriksa satu persatu semangka itu, "beneran nggak ada yang bisa dipilih ini maah..."ujar Bu Entin di semangka terakhir.
"Balikin aja, Jeng!" kata Bu Tanu sambil geleng-geleng, dan menatap kasian ke arah Jeni.
Saat itu Jenipun merasakan seluruh persendiannya lemah lunglai.
Dia pulang ke rumahnya, dengan membawa serta semangka-semangka itu. Saat melewati meja makan, dia melihat semangka berwarna pucat teronggok di sana.
"Kamu beli semangka di mana? Semangka mentah, kok dibeli?" ujar Pak Nano sambil meletakkan semangka yang besar sekali di atas meja.
"Ma, semangkanya mentah!" ujar  Jena yang berlarian kecil dari luar, "ayah beliin yang guede itu!" katanya sambil menelan liur, melihat semangka yang dikeluarkan dari kantong plastik.
"Ma.., maaa?" panggil Jeno sambil mengguncangkan tubuh Jeni yang langsung lemas tak berdaya.
Jakarta, 02 Desember 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H