"Putra sayang Akak dan Mama!" sergah Putra sambil memeluk erat Ana dan Anggi.
"Sayaaang Ade jugaaa...!" sahut Ana-Anggi berbarengan.
Terdengar tawa ceria dari rumah itu. Drama kesedihan Anggi hanya sebentar saja. Meledak di pelukan sang ibu, dikomentari polos adiknya, dan semua berakhir dengan manis.
Semburat senja terlukis indah di langit Jakarta. Ketiga pejuang mimpi itu tersenyum sambil berpelukan erat, dalam gelora semangat.
Anggi memantapkan hati, untuk giat belajar lagi. Kegagalannya kali ini, takkan mematahkan semangatnya. Banyak mimpi yang ingin dia wujudkan. Kegigihan ibunya dalam memperjuangkan hidup anak-anaknya, menjadikan Anggi termotivasi.
"Aku tak boleh mengecewakan harapan Mama dan Adekku!" kata Anggi bergumam lirih.
Tamat.
Jakarta, 31 Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H