"Yaudah, ayah anterin kalian pulang!" sahut Marko pelan.
Dia menyalakan motor matiknya. Dengan bujukan yang alot, akhirnya Key mampu membujuk Rama untuk ikut.
Mereka sampai di sebuah rumah kecil.
"Di sini kami sekarang tinggal!" ujar Key pelan.
Rama segera turun dan berlari masuk ke rumah. Tak lama muncul perempuan yang membuat hati Marko berbunga-bunga.
Walau sudah berpetualang sekian lama, Elis masih tetap menguasai hatinya. Masih ada cinta yang begitu besar untuk sang istri.
Marko tak mengerti, mengapa dia meperlakukan wanita yang begitu dicintai, sebegitu kejamnya.
Elis melihat putrinya bersama laki-laki, yang sudah dianggapnya mati.
"Key, masuk ke rumah!" perintah Elis tegas.
"Ya, Maaa..." sahut Key pelan, "maaf, Yah. Key masuk rumah dulu, ya?" katanya kepada Marko seraya mencium lembut punggung tangan Marko lembut.
Air mata Marko meluncur deras. Dia ingin masih ingin memeluk tubuh kurus putrinya itu. Tapi dia sangat sadar diri. Kesempatan ini, berkat kebaikan hati sang putri.