"Hamil? Ngigau luuuu...!" sahutnya dengan kesal.
"Iiish, udah matiin aja telponnya!" sentak Sukriati geram.
Tangannya langsung meraih hape Marko dan langsung mematikan dengan cepat. Gadis itu lalu menenggelamkan Marko dalam permainan haram. Marko lupa segalanya.
Dia melupakan anak istrinya, dan berpetualang bersama Sukriati. Gadis muda yang membuatnya lupa diri, sejak awal pertemuan mereka.
Kini, setelah tujuh tahun berlalu, dia melihat anak laki-laki tampan itu. Anak yang menatapnya dengan sengit.
"Siapa namamu?" tanya Marko sambil mencoba meraih tubuh mungilnya.
Anak itu berkelit menghindar. Tangannya sigap menarik tangan Key, sang kakak untuk pergi.
"Kak, kita harus segera pulang!" ujarnya garang.
"Iya, De!" sahut Key cepat, "tapi sebentar dulu, Akak mau bicara dengan Om ini!" kata Key, yang membuat mata Marko mendelik.
"A-aaapa?" sentaknya sedikit kesal.
"Hehe.... Maaf! Inget dulu, saat ayah meminta Key, untuk panggil Om di hadapan Tante Kunti itu..." celetuk Key nyengir, sambil garuk-garuk kepalanya yang tak gatal.