Mohon tunggu...
Ersalrif Ersalrif
Ersalrif Ersalrif Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Saya seorang single mom, bekerja serabutan. Hobi saya membaca, menulis, melukis dan daur ulang barang bekas. Saya seorang yang introvert, tapi berusaha belajar untuk dua buah hati saya. Menulis adalah sarana healing untuk hidup saya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Saat Takbir Bergema

21 April 2023   20:21 Diperbarui: 21 April 2023   20:28 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Wajah Marko sontak memerah. Ucapan Key menyeretnya ke memori delapan tahun lalu. Saat Marko meminjam mobil iparnya, untuk bergaya di hadapan Sukriati.

Untuk melancarkan modusnya itu, dia membawa Key, putri semata wayangnya. Iparnya meminjamkan mobil.

Marko meminta Key, memanggilnya "Om".

"Aaargh!" dengus Marko seraya mencengkeram rambutnya keras.

Betapa bodoh dan kejamnya dia dulu. Berselingkuh di hadapan putrinya sendiri. Entah apa yang sudah merasuki jiwanya saat itu. Maksiat dengan entengnya.

"Yah, mungkin ini kesempatan terakhir untukmu untuk minta maaf pada mama!" kata Key, menghentakkan kenangan Marko.

"Apa mamamu mau memaafkan ayah?" tanya Marko lesu.

Dia menyadari kelakuaannya, yang sangat tak berperasaan. Mencampakkan istri yang tengah hamil, dan melontarkan kata-kata kejam, di saat sang istri tengah bertaruh nyawa melahirkan sang buah hati.

Menurut perkiraan Marko, anak laki-laki itu, pasti dilahirkan saat bulan ramadhan. Saat itu Elis sempat menelponnya, dan Marko tak menggubrisnya sama sekali.

Marko terus menatap bocah laki-laki itu. Namun yang ditatapnya, membuang pandangan ke suatu gang, dengan sorot khawatir.

"Coba dulu!" sahut Key tegas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun