Mohon tunggu...
Ersa serphiaardiana
Ersa serphiaardiana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 2

Tetaplah berkarya walau karya mu tak di hargai

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tri love

28 Februari 2022   22:31 Diperbarui: 28 Februari 2022   22:46 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Bu ...Bu..." Ujar bunga sambil mencari keberadaan ibunya tapi tidak ada sautan sedikitpun dari Bu Aminah  hampir setiap sudut rumah bunga sudah cari tapi tidak menemukanya bunga ingat bahwa dirumahnya terpasang cctv dan bunga pun langsung berlari kekamar nya sambil mencari leptop dan ia pun sangat terkejut ia melihat bahwa ibu ya di bawa oleh dua orang laki laki dengan paksa dan semakin terkejut karena bunga melihat ada bintang yang menunggu di dekat mobil penyaksikan dua orang laki laki bertubuh besar menyeret ibu aminah.tanpa berpikir lama bunga pun pergi ke rumah bintang dengan penuh emosi.

" Bintang buka .....bintang buka." Ujar bunga sambil mengetuk pintu rumah bintang dengan keras
" Bunga kok tumben datang ke rumah ku." Ujar bintang
" Prakkkk....."suara tamparan mengenai pipi bintang
" Mana ibu ku." Ujar bunga
" Kenapa kamu menampar ku,dan kenapa kamu menanyakan ibumu kepadaku " ujar bintang
" Jangan berpura-pura aku sudah tau semuanya kamu meculik ibu ku mana ibu ku." Ujar bunga sambil menerobos masuk kedalam rumah bintang
 
Terdengar suara minta tolong dari suatu ruangan bunga pun langsung bergegas pergi ke ruangan tersebut dan benar saja ia melihat ibu ya terikat oleh seutas tali dan mulutnya diikat oleh sebuah kain.dan bunga pun langsung membuka ikatan tersebut.

" Aku gak nyangka kamu sejahat ini bintang, apa salahku kepadamu." Ujar bunga sambil memeluk ibunya
" Aku sangat membenci mu bunga." Ujar bintang
" Kenapa kamu membeciku apa yang aku lakukan." Ujar bunga
" Karena ayahmu telah mambuat ayah ku meninggal." Ujar bintang
" Tapi mengapa kamu membalasnya kepada ku." Ujar bunga
" Karena kamu anaknya dan kamu harus merasakan apayang aku rasakan kehilangan orang yang di cintai." Ujar bintang
" Berarti kau juga yang menyebabkan mentari kecelakaan?" Ujar bunga
" Iya aku yang menyebabkannya mentari kecelakaan juga yang telah memasukan handphone ketas adinda sehingga kalian menuduhnya." Ujar bintang sambil tersenyum
" Jahat sekali kamu bintang,aku tak pernah menyangka kamu berbuat seperti itu padahal aku sangat percaya kepadamu, tolong lepaskan aku dan ibuku." Ujar bunga
" Tidak aku tidak akan melepaskan kanmu begitu saja cuman satu orang yang bisa keluar dari sini,ayo pikirkan siapa yang pergi." Ujar bintang
" Bu,ibu saja yang pergi biar bunga yang disini." Ujar bunga
" Tidak nak, kamu saja yang pergi." Ujar ibu Aminah
" Tidak Bu bunga, tidak akan ninggalin ibu sendirian disini." Ujar bunga
" Sudah siap - siap diantara kalian akan ada yang mati." Uajr bintang dengan menyondorkan pistol kehadapan bunga dan ibu Aminah
Ketika bintang mau menembakan peluru tiba-tiba polisi datang dan menahan bintang.bunga dan ibunya pun selamat
" Siapa yang memanggil polisi." Ujar bintang
" Akuuuu." Ujar adinda yang tiba-tiba muncul
" Adinda, bagaiman kamu bisa tau aku disini." Ujar bunga
" Aku tadi kerumah mu melihat rumah mu sudah berantakan dan aku menemukan video di leptop mubdana ku pun segera menelpon polisi." Ujar adinda
" Terima kasih banyak adinda aku tidak tau kalau tidak ada kamu." Ujar bunga
" Terima kasih yan nak." Ujar ibu Aminah
" Tunggu pak, bintang akunsamgat kecewa kepada mu, kalau soal ayahmu meninggal karena ayahku semuanya karena takdir bintang." Ujar bunga kepada bintang

Bintang pun di bawa ke kantor polisi,
keesokan harinya bunga dan adinda sudah di rumah sakit di ruangan mentari.

" Mentari kami datang lagi..kami sudah berhasil menemukan pelakunya dia adalah bintang." Ujar bunga
" Mentari buka matamu kamu sudah terlalu lama tertidur disini,apakah kamu tidak rindu dengan kami." Ujar adinda

 Tiba-tiba mentari menggerakkan kedua tangannya dan sedikit demi sedikit mata ya terbuka.
" Dokter ...... dokter mentari dok." Ujar adinda
" Bunga kamu sadar." Ujar bunga
" Alhamdulillah kondisi mentari sudah sangat membaik dan ia pun sudah mulai sadar, ia pun sudah bisa di pindahkan ke ruangan inap." Ujar dokter sbil.meninggalkan bunga dan adinda

Mentari pun dipindahkan keruangan inap,
" Alhamdulillah kamu sudah membaik mentari." Ujar adinda
" Kok kamu disini." Ujar mentari
" Mentari selama ini kita salah emnunduh ternyata yang bersalah itu bintang." Ujar bunga
" Maksud mu apa aku belum faham." Ujar mentari
" Ya yang mengambil handphone mu bukan adinda tapi bintang ia berusaha supaya kita menuduhnya dan ia juga yang menyebabkan kan kamu kecelakaan ini." Ujar bunga
" Sekarang dimana dia." Ujar mentari
" Dia dipenjara." Ujar adinda
" Syukurlah orang seperti itu memang pantas ditempatkan di sana,maafkan aku ya adinda aku telah menuduhmu." Ujar mentari
" Iya mentari aku sudah memaafkan mu." Ujar adinda
" Alhamdulillah kita bisa berkumpul bersama lagi, masalah yang lalu biarlah menjadi pembelajaran." Ujar bunga
Bunga,mentari dan adinda pun kembali bersama - sama sebagai sahabat dekat seperti layaknya saudara.Disuasana pagi yang masih gelap gulita dan terdengar suara adzan yang saling berkumandang dari beberapa mesjid serta suara ayam berkokok yang saling bergantian memunculkan suara yang membuatku terbangun dari tidurku yang lelap sehingga membuyarkan mimpi ku yang indah.

" Baru saja adzan,tidur sebentar lagi saja, baru nanti sholat shubuh ." Ujar bunga sambil menarik selimutnya kembali.

Tiba - tiba terdengar suara di depan pintu kamar. " Bunga bangun sholat shubuh ." Ujar Aminah.

" Iya Bu bentar lagi saja." Ujar bunga sambil menutupi dirinya dengan selimut.

" Ayo bangun...ayo bangun tidak ada sebentar lagi sebentar lagi." Ujar Aminah sambil menarik selimut bunga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun