Menekankan pada kekuatan otoritas personal dan cenderung menuntut
Contoh : Lukas, matikan musiknya, kami sedang istirahat.
Mengekspresikan realitas kehidupan saling menghargai
Contoh : Lukas, saya tahu kamu suka lagu itu, tetapi kami sedang istirhat, jadi tolong kecilkan volume atau matikan musiknya
Sewenang- wenang dan tidak berhubungan dengan situasi atau tindakan
Contoh : Kenapa kamu masih memutar musik ketika kami sedang istirahat? Kamu tidak boleh lagi mendengarkan musik
Langsung berhubungan dengan perilaku tidak pantas anak
Contoh : Kamu seharusnya tidak memutar musik terlalu keras pada malam hari ketika orang sedang beristirahat
Mengidentikkan perilaku tidak pantas anak dengan personalitinya, yang berimplikasi pada moral judgment
Contoh :
Kamu bertindak seperti pencuri ketika menggunakan motorku tanpa permisi. Mulai sekarang kamu tidak boleh lagi menyentuh motorku
Membedakan antara tindakan dan pelaku tidak membuat moral judgment
Contoh :
Kamu menggunakan motorku tanpa permisi, itu bukan tindakan yang benar, mulai sekarang kamu harus meminta izin dulu sebelum menggunakannya
Fokus pada perilaku yang dahulu
Contoh : kamu tidak boleh lagi pergi bermain, kemarin kamu tidak mencuci piring karena asyik bermain
Fokus hanya pada tindakan sekarang dan akan datang
Contoh : kamu dapat bermain, tetapi kamu harus menyelesaikan tugasmu terlebih dahulu
Mengancam tidak sopan atau merendahkan anak
Contoh :
Kamu membuat ibu marah, hati-hatilah nilai kamu di raport
Mendiskusikan tindakan dengan cara bersahabat setelah guru dan anak tenang
Menuntut kepatuhan
Contoh :
Kerjakan tugasmu sekarang, jika tidak nilaimu akan rendah.
Memberi pilihan
Contoh :
Kamu dapat melakukan aktivitas yang kamu sukai tetapi  tugas-tugasmu harus selesai tepat waktu
Menggunakan ekspresi dan nada marah
Ekspresi dan nada yang tenang
Tidak bersahabat, menunjukkan rasa benci
Bersahabat tetapi tetap menjaga sikap
Tidak mau menerima pendapat anak
Dapat menerima keputusan anak, namun dengan batasan usia tumbuh kembangnya
Dari tulisan di atas dapat menajdi bahan renungan kita bersama dalam menyikapi persoalan prilaku anak. Â Harapan saya ini menjadi bahan diskusi kita dan mari bersama mewujudkan penerapan Disiplin positif dalam dunia pendidik di segala jenjang/ tingkatan,
Salam perlindungan anak !
Erry Pratama Putra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H