"Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia,"Â kata pendeta mengutip 2 Korintus 5 ayat 1.
Semua yang ada di dunia adalah fana. Ke rumah duka bisa menjadi pengingat bagi kita, tentang siapa kita dan akan ke mana kita.
Pulang dari rumah duka bisa menjadikan kita lebih bijaksana. Menghitung hari-hari kita, seberapa dalam dan banyak kita meninggalkan jejak di bumi ini dengan hal-hal bermakna.
"Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama," kata Hutahaean.
Perkataan itu mengingatkan semua yang hadir. Khususnya isteri, anak-anak, dan cucu-cucu almarhum, tentang bagaimana kita sebaiknya mengartikan hidup dan menjadi lebih berhikmat menjalaninya. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H