Mohon tunggu...
ERRY YULIA SIAHAAN
ERRY YULIA SIAHAAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis, guru, penikmat musik dan sastra

Menyukai musik dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Emansipasi, dari Kamus sampai Kurir

6 April 2023   23:57 Diperbarui: 7 April 2023   15:50 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merriam Webster mencuatkan definisi lumayan komplit melalui kata emancipate (kata kerja transitif, kata dasar dari emansipasi). Yaitu, membebaskan diri dari kekangan, kontrol, atau kekuasaan orang lain (bebas dari belenggu), lepas dari pengasuhan dan tanggung jawab orangtua, dan bebas dari pengaruh kontrol (seperti adat istiadat atau kepercayaan tradisional). Definisi ini lumayan komplit.

Merujuk Oxford Dictionary, kata emansipasi (dari kelas nomina) berarti fakta atau suatu proses “dibebaskan” dari batasan hukum, sosial, atau politik; pembebasan.

Situs Vocabuary mendefinisikan emansipasi (emancipation) sebagai proses dibebaskannya seseorang dari kendali seseorang atau sesuatu. Misalnya, emansipasi di AS di atas. Kata ini paling diingat dalam Proklamasi Emansipasi di bawah komando Abraham Lincoln pada 1863, yang membebaskan orang-orang yang diperbudak di AS. Namun, kata situs ini, emansipasi dapat menggambarkan jenis apapun dari pembebasan. Ekstremnya, rekan satu tim dapat melakukan pemogokan untuk emansipasi dari jadwal melelahkan yang telah diputuskan oleh pelatihnya.

Tentang contoh terakhir itu, saya teringat kejadian di Indonesia belum lama ini. Sebagaimana dituangkan dalam akun Facebook (FB) “Emancipate Indonesia”,  meninggalnya salah satu kurir di Jakarta belum lama ini menjadi contoh yang harus diperjuangkan melalui emansipasi. Kurir itu meninggal pada saat mengantar paket. Akun FB itu mengutip Twitter @arifnovianto_id mengatakan, kurir itu diduga meninggal karena kelelahan. 

“Tidak seharusnya ada pekerjaan yang dibayarkan oleh nyawa. Kondisi kerja melebihi batas kemampuan dan minim perlindungan adalah hal yang harus dihadapi kurir serta pekerja gig economy setiap harinya. Hanya dengan bersama menyatukan suara kita dapt menghentikan sistem ekonomi yang mengeksploitasi orang-orang,” kata akun tersebut. (Tertulis "dapt", maksudnya adalah "dapat". Maklum, penggelitik bahasa.) ***

Logo Kamis Menulis. (Foto: Lagerunal)
Logo Kamis Menulis. (Foto: Lagerunal)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun