Mohon tunggu...
Erniwati
Erniwati Mohon Tunggu... Penulis - ASN Yang Doyan Nulis Sambil Makan, Humas Kanwil Kemenkumham NTB

Traveling dan dunia tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Memberi manfaat kepada masyarakat melalui edukasi adalah hobby.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menghadapi Pancaroba, Bukan Soal Makanan Berkuah, tapi yang Bernutrisi

14 September 2024   17:18 Diperbarui: 15 September 2024   10:39 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Freepik

Menghadapi musim pancaroba atau lebih identik dengan "musimnya orang sakit" begitu kira-kira stereotip yang sering saya dengar, bukan lah soal makanan berkuah yang hangat dan menghangatkan, namun lebih penting makanan berkuah yang bernutrisi.

Kenapa? Karena yang harusnya jadi fokus kita adalah bagaimana tubuh mengantisipasi atau dengan kata lain tidak menjadi rumah yang ramah bagi berbagai jenis virus dan penyakit.

Yang lucunya lagi, mindset kita cenderung melempar kesalahan kepada 'musim sakit', atau 'musim hujan' atau 'lagi marak musim flu' dan berbagai faktor eksternal lain yang sebenarnya tidak perlu menjadi fokus kita secara berlebihan.

Pasalnya apabila tubuh kita sudah terbiasa mendapat nutrisi cukup sehingga daya tahan tubuh tetap terjaga dengan prima, mau musim apapun kondisi tubuh kita positif akan mudah menghadapi serangan bakteri, virus atau jenis penyakit infeksi lainnya.

Selengkapnya sini-sini saya jelaskan sedikit

Mindset Masyarakat, Suka Melempar Kesalahan 

Realita yang tidak bisa dibantah memang, bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia ini masih doyan melempar kesalahan. Contoh yang paling banyak dan viral, hampir tiap hari kita dengar misalnya, ketika orang yang berusia di atas 40 tahun mulai merasakan sedikit linu di persendian kaki, lalu terlontarlah quotes "maklum, sudah faktor Usia".

Seakan usia yang terus bertambah menjadi pembuat masalah dan yang berdosa atas linu tersebut. Atau yang terkenal juga di kalangan emak-emak kekinian, saat anak-anaknya mulai terserang flu di musim hujan "memang kalo sudah musim hujan, pasti pada flu".

Jadi lagi-lagi yang salah adalah hujannya atau musim hujannya. Lalu buru-buru ke dokter, minta obat, kasi vitamin kemasan, tapi camilannya tetap juga masuk yang gula-gula. Duh, rada di luar nalar kadang-kadang. 

Jujur saya sih tidak heran memang, karena mindset ini sudah mendarah daging di hampir seluruh masyarakat. Entah bagaimana, semakin kalimat tersebut sering terlontar, seakan menjadi doktrin halus yang tertanam di alam sadar para emak-emak, memenjarakan mindset mereka, yang memang kebanyakan tak mau membaca fakta.

Tak bisa disalahkan juga, kadang lingkungan yang kurang mendapat edukasi dan sosialisasi menjadi kendala memberikan penerangan yang baik soal bagaimana sebuah penyakit menginfeksi tubuh seseorang.

Edukasi kesehatan yang meliputi pola makan sehat, pola hidup sehat atau pola perilaku sehat seakan masih jauh dari kata berhasil, masih belum sesuai ekspektasi yang diinginkan pemerintah kita.

Seperti Babang Ade Rai suka bilang di youtube nya "Jangan salahkan penyakitnya, tapi salahkan tubuh kita mengapa menjadi tempat atau sarang yang nyaman bagi penyakit itu sendiri".

Pentingnya Nutrisi Untuk Daya Tahan Tubuh

Nutrisi memiliki peran yang sangat penting untuk tubuh, karena berfungsi sebagai bahan bakar yang mendukung berbagai fungsi vital. Tanpa nutrisi yang cukup, tubuh tidak dapat bekerja dengan baik dan lebih rentan terhadap penyakit. 

Berikut adalah beberapa alasan mengapa nutrisi penting bagi tubuh terutama dalam menjaga daya tahan tubuh dari serangan penyakit infeksi maupun degeneratif lainnya antara lain:

1. Sumber Energi

  • Makanan memberikan energi yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi sehari-hari seperti bergerak, berpikir, dan bernapas. Makronutrien seperti karbohidrat, lemak, dan protein adalah sumber energi utama.
  • Karbohidrat: Sumber energi utama, terutama untuk otak dan otot.
  • Lemak: Penyimpanan energi cadangan dan penting untuk fungsi sel serta hormon.
  • Protein: Digunakan untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan pembentukan enzim serta hormon.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan

  • Nutrisi berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada anak-anak, remaja, dan wanita hamil. Protein, vitamin, dan mineral seperti kalsium dan fosfor mendukung pembentukan dan pemeliharaan tulang serta otot.
  • Kalsium dan Vitamin D: Kunci untuk kesehatan tulang.
  • Asam folat: Penting untuk perkembangan janin yang sehat.

3. Mempertahankan Fungsi Sistem Kekebalan Tubuh

  • Nutrisi yang seimbang mendukung sistem kekebalan tubuh, yang melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Kekurangan nutrisi dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit.
  • Vitamin C, Vitamin D, Zinc: Berperan penting dalam memperkuat sistem imun.

4. Mendukung Fungsi Organ dan Sistem Tubuh

  • Setiap nutrisi memiliki peran khusus dalam mendukung fungsi organ-organ tubuh.
  • Vitamin A: Mendukung penglihatan dan kesehatan kulit.
  • Vitamin B kompleks: Mengoptimalkan fungsi saraf, metabolisme energi, dan produksi sel darah merah.
  • Kalium dan natrium: Mengatur keseimbangan cairan serta fungsi otot dan saraf.

5. Pencegahan Penyakit

  • Nutrisi yang tepat dapat membantu mencegah penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.
  • Serat: Penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko penyakit jantung.
  • Antioksidan (Vitamin C, E, dan beta-karoten): Membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat menyebabkan penyakit kronis.

6. Memperbaiki dan Memelihara Jaringan Tubuh

  • Nutrisi membantu dalam perbaikan jaringan yang rusak, seperti luka atau peradangan.
  • Protein: Berperan dalam memperbaiki jaringan tubuh yang rusak dan menjaga kesehatan kulit, otot, dan organ dalam.

7. Mengatur Metabolisme Tubuh

  • Nutrisi membantu mengatur metabolisme dan proses kimia yang berlangsung di tubuh. Tanpa vitamin, mineral, dan enzim yang cukup, proses metabolisme tidak berjalan dengan baik.
  • Iodin: Berperan penting dalam fungsi tiroid yang mengatur metabolisme.
  • Vitamin B kompleks: Terlibat dalam metabolisme energi dari makanan.

8. Mendukung Kesehatan Mental dan Kognitif

  • Nutrisi juga berdampak pada kesehatan otak dan fungsi kognitif. Kekurangan zat gizi tertentu bisa mempengaruhi suasana hati dan fungsi mental.
  • Asam lemak Omega-3: Penting untuk fungsi otak dan dapat mengurangi risiko depresi.
  • Vitamin B6, B12, dan asam folat: Mendukung fungsi saraf dan otak yang sehat.

Sumber-Sumber Nutrisi yang Baik untuk Membangun Imunitas yang Optimal

Nah, lalu apa saja sumber-sumber nutrisi yang baik untuk membangun daya tahan tubuh (imunitas) agar lebih optimal? Eits, jangan mikir yang mahal-mahal, apalagi yang ribet-ribet.

Sumber nutrisi yang paling baik itu ternyata bukan di apotik yang harganya sampai ratusan ribu, apalagi di mall yang katanya suplemen paten. Melainkan banyak di dagang sayur dekat rumah loh. Beneran? Iya, karena sumber nutrisi yang baik itu adalah melalui konsumsi makanan real food less processing.

Maksudnya apa? Makanan real food less processing adalah bahan makanan segar yang kemudian di masak dengan proses yang minimal atau tidak berlebihan. Bukan makanan kaleng, atau matang beku yang kemudian dihangatkan dulu atau mungkin makanan deep frying (goreng minyak besar) yang tak menyisakan nutrisi sedikitpun kecuali karbo dan oksidasi.

Banyak sekali masakan Indonesia terutama yang berkuah, mengandung banyak nutrisi bahkan tanpa sadar itu adalah makanan herbal yang sangat baik bagi tubuh. Contohnya apa?

Contoh sederhana : Soto yang bahannya full rempah, ditambah perasan jeruk nipis, isinya telur pula, pakainya mi jagung, ayam suir. Atau sup ikan kuning yang bahan bumbunya juga full rempah dan kuah ikan yang kaya akan kolagen. Belum lagi ditambahi sayuran segar yang banyak tersedia di sekitar kita.

Sedikit tips ya bapak ibu, kalau masak ikan atau soto, penting sekali untuk mengkonsumsi kuahnya, karena sebagian besar nutrisinya justru larut dalam kuahnya. Apalagi jika kuah soto tadi rebusan ayam atau tulang sapi/daging. 

Selain itu, di Indonesia keberadaan buah-buahan segar dari perkebunan lokal juga melimpah. Umbi-umbian dari pertanian lokal juga tak pernah sulit ditemukan, belum lagi nutrisi instan yang bernama kelapa muda hampir dijual bebas dan mudah ditemukan.

Lalu mengapa harus vitamin sintetis dan makanan kaleng yang didahulukan? Atau mengikuti tren kekinian pesan ayam ala-ala yang dicampur tepung dan saus tinggi gula dan garam. Seperti kata dokter Zaidul Akbar

"Kalau ingin makan daging sapi ya masak daging sapinya, kenapa harus pentol bakso yang jelas ada tepungnya?"

Pentingnya Pola Perilaku Hidup Sehat

Selain nutrisi, yang tak kalah penting adalah pola hidup sehat yaitu dengan berolahraga secara rutin dan membiasakan kebiasaan baik yang akan mendukung pembangunan daya tahan tubuh anda.

Karena Nutrisi juga tidak akan bisa terserap maksimal apabila organ-organ tubuh yang seharusnya menjalankan tugasnya mengolah makanan yang masuk, justru tidak dalam kondisi yang prima.

Faktanya, metabolisme tubuh sangat ditentukan oleh seberapa sering anda melatihnya melalui latihan fisik yang baik dan benar. Saran saya, dari sekarang cobalah untuk latihan beban untuk mulai melatih otot-otot di tubuh anda, terutama yang berusia 30 tahun ke atas. Karena otot adalah investasi masa depan yang akan sangat bermanfaat dalam menstabilkan metabolisme anda, terutama saat berusia 40-50 tahun nanti.

Catat baik-baik ya, ada loh olahragawan yang mulai pembentukan ototnya di usia 50 tahun dan hingga usianya 70 tahun sangat sehat dan aktif. Jadi ingatlah, bahwa tujuan pola perilaku hidup sehat itu bukan untuk tren dan gaya-gayaan, tapi untuk kesehatan tubuh anda sendiri.

Adapun singkatnya, pola perilaku hidup sehat ini meliputi kebiasaan hidup seperti tidur tepat waktu, makan tepat waktu, olahraga rutin, puasa sunnah (bagi yang muslim), kurangi makanan olahan, hindari makanan manis dan tinggi garam dll. Terakhir quotes dari bang Ade Rai yang makjleb untuk diingat

"Sehat tidak menarik selagi kita miliki, menjadi menarik begitu dia pergi dari kita,".

Semoga bermanfaat,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun