Mohon tunggu...
Erniwati
Erniwati Mohon Tunggu... Penulis - ASN Yang Doyan Nulis Sambil Makan, Humas Kanwil Kemenkumham NTB

Traveling dan dunia tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Memberi manfaat kepada masyarakat melalui edukasi adalah hobby.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perempuan Harus Pintar dan Berpendidikan, Demi Generasi Bangsa Selanjutnya

19 Agustus 2024   15:50 Diperbarui: 19 Agustus 2024   15:56 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada kata kepala tertunduk saat kita punya bekal ilmu yang cukup. Tidak ada yang akan berani meremehkan kita sebagai perempuan ketika kita tak gampang dikalahkahkan dari sisi ilmu dan keterampilan.

Apalagi sebagai orang tua, kita tau bahwa anak perempuan sangat rentan menerima perlakuan buruk bahkan dari orang terdekatnya. Tau kenapa perempuan sering sulit berpisah dari laki-laki meskipun diperlakukan tidak baik? Salah satu faktornya karena sang perempuan sadar "ia sudah ketergantungan dan tak punya kemampuan'.

Padahal beberapa perempuan berpendidikan tinggi, tak akan mau ditindas dengan alasan cinta. Atau alasan receh seperti menikah dan punya anak. Karena pada dasarnya perempuan berpendidikan tahu bahwa membangun rumah tangga itu tak cukup dengan cinta dan ekonomi, namun ilmu dan akal yang baik.

Sudah lihat berapa banyak perempuan yang kurang pendidikan diperlakukan dalam kasus KDRT? Sudah lihat juga beberapa kasus perempuan takut melapor karena takut diceraikan, karena merasa tak akan mampu membiayai diri sendiri dan anak-anaknya.

Saya dalam tulisan ini tidak ingin bilang bahwa perceraian adalah hal yang mudah, tidak! Tapi saya ingin kita berpikir kembali bahwa apabila suatu saat dalam rumah tangga anak perempuan kita ternyata ada racun atau siksaan yang akan menghancurkannya, minimal ia sudah siap untuk kembali berdiri dan melanjutkan hidup yang layak.

Minimal si perempuan bisa menata hidupnya dengan bangga dan membuktikan pada dunia bahwa dengan ilmu yang dimilikinya ia mampu berkarya lebih dari sebelumnya. Bukan justru menjadi gila, kembali ke orang tua dan bergantung, bahkan tak mandiri. Sampai merasa rendah diri karena merasa gagal.

Faktanya, beberapa perempuan yang bercerai karena dikhianati ternyata dengan ilmu mampu bangkit dari keterpurukan dan sukses untuk dirinya sendiri. Memberi kebanggaan bagi keluarganya dan juga motivasi bagi anak-anaknya.

Ibu Rumah Tangga dan Peran Krusialnya Sebagai Pembentuk Generasi Bangsa

Masih banyak stigma yang bilang 'sekolah tinggi-tinggi cuma jadi ibu rumah tangga'. Kesannya seolah-olah profesi ibu rumah tangga adalah profesi receh yang tak bonafit. Mereka belum melek bagaimana hebatnya seorang ibu rumah tangga.

Hey, anda yang masih mikir bahwa ibu rumah tangga perannya receh dan kecil, sini mari saya paparkan sedikit bagaimana hebatnya seorang ibu rumah tangga itu. Kita mulai dari apa saja tugas ibu rumah tangga?

Tugas ibu rumah tangga itu ga cuma ngurusin anak-anak, ada juga bayi besar yang harus diperhatikan. berikut ini beberapa tugas dan komepetensi yang pasti dikuasai perempuan sebagai ibu rumah tangga :

  • Istri harus bisa jadi akuntan dan ekonom yang mengatur finansial rumah tangga, supaya gaji dan pengeluaran minimal balance yak, syukur-syukur ada sisa buat liburan atau sekedar having fun;
  • Harus bisa jadi marketing yang promosi berbagai edukasi life skill kepada anak-anaknya, supaya si anak jadi anak yang tertib dan disiplin, tau bagaimana mandiri dan bertanggung jawab;
  • Ibu rumah tangga arus bisa jadi koki yang masak berbagai makanan kesukaan orang-orang tercintanya;
  • Harus tau interior dan eksterior sekaligus jadi housekeeping yang menjaga kondisi rumah tetap nyaman, cantik dan bersih;
  • Ibu rumah tangga harus menjadi madrasah pertama sedari seorang anak bayi sampai siap ke sekolah;
  • Aktif sebagai psikolog kalau anak-anaknya butuh konsultasi alias curhat;
  • Wajib menguasai ilmu gizi, nutrisi, kesehatan supaya anak dan suaminya ga cuma tau obat sama makanan sampah (junk food), yang ujung-ujungnya kalo tidak ngerti gizi dan nutrisi anak-anak ini nantinya bisa kena penyakit degeneratif;
  • Harus bisa jadi perawat kalau ada yang sakit bahkan jadi security yang begadang malam kalau ada yang sakit;
  • Jari ojek yang siap antar jemput anak-anaknya kalau sekolah atau ngaji;

Dah berapa jurusan ilmu tuh? Belum lagi apabila seorang perempuan bekerja, udahlah ekstra. Meskipun faktanya banyak penelitian menyatakan bahwa perempuan memang mahluk multitasking.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun