Mohon tunggu...
Erniwati
Erniwati Mohon Tunggu... Penulis - ASN Yang Doyan Nulis Sambil Makan, Humas Kanwil Kemenkumham NTB

Traveling dan dunia tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Memberi manfaat kepada masyarakat melalui edukasi adalah hobby.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Melihat Diversi sebagai Solusi, Ketika Anak Berhadapan Dengan Hukum

27 Juni 2024   08:16 Diperbarui: 27 Juni 2024   11:12 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anak Berhadapan dengan Hukum (HERYUNANTO/Kompas.id)

Atau contoh lain yang sedang populer saat ini, maraknya tawuran hanya karena hal-hal sepele. Meskipun yang menarik bagi saya, ketika emak-emak berdaster berhasil membubarkan mereka, maka bagaimana jika bapak-bapak bersarung pun bisa ikut andil, atau pegawai berdasi dan orang kantoran pun kompak membasmi hal ini.

Seandainya semua paham akan perannya dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan para generasi penerus bangsa ini, dan peduli bagaimana lingkungan bisa sangat mempengaruhi, saya rasa kita akan sepakat, bahwa kemungkinan jumlah hunian di LPKA tiap tahunnya bisa terus berkurang bahkan minim.

Jika semua paham perannya, maka proses diversi akan lebih cepat terlaksana dan selesai. Imbasnya, pemulihan bagi anak dalam menjalani hidupnya lebih optimal. Peluang mereka kembali ke jalan yang benar pastinya lebih terbuka lebar, dan kembalinya harapan untuk meraih cita-cita dan impian yang lebih besar.

*Teruntuk anak-anak muda gen penerus bangsa, tetaplah menapaki jalanmu dengan lurus, ingatlah ada cita-cita yang harus dicapai, pun dengan mimpi yang ingin kalian kejar.

Artikel sejenis juga telah saya posting di situs ntb.kemenkumham.go.id dengan judul "Diversi: Haruskah Anak Masuk Penjara Bila Melanggar Hukum?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun