Atau contoh lain yang sedang populer saat ini, maraknya tawuran hanya karena hal-hal sepele. Meskipun yang menarik bagi saya, ketika emak-emak berdaster berhasil membubarkan mereka, maka bagaimana jika bapak-bapak bersarung pun bisa ikut andil, atau pegawai berdasi dan orang kantoran pun kompak membasmi hal ini.
Seandainya semua paham akan perannya dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan para generasi penerus bangsa ini, dan peduli bagaimana lingkungan bisa sangat mempengaruhi, saya rasa kita akan sepakat, bahwa kemungkinan jumlah hunian di LPKA tiap tahunnya bisa terus berkurang bahkan minim.
Jika semua paham perannya, maka proses diversi akan lebih cepat terlaksana dan selesai. Imbasnya, pemulihan bagi anak dalam menjalani hidupnya lebih optimal. Peluang mereka kembali ke jalan yang benar pastinya lebih terbuka lebar, dan kembalinya harapan untuk meraih cita-cita dan impian yang lebih besar.
*Teruntuk anak-anak muda gen penerus bangsa, tetaplah menapaki jalanmu dengan lurus, ingatlah ada cita-cita yang harus dicapai, pun dengan mimpi yang ingin kalian kejar.
Artikel sejenis juga telah saya posting di situs ntb.kemenkumham.go.id dengan judul "Diversi: Haruskah Anak Masuk Penjara Bila Melanggar Hukum?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H